Tulola Berkolaborasi Bersama Desainer Surabaya, Hadirkan Pameran Lily Dina 

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Perempuan memiliki ruang dalam ekonomi kreatif. Perempuan juga mempunyai peran ganda dalam keluarga maupun kehidupan sosial mereka. Merek aksesoris kebanggaan Indonesia, Tulola yang digawangi 80 persen perempuan memberikan kado istimewa sebuah pameran eksklusif bertajuk Lily Dina di de'Soematra Surabaya.

Koleksi Tuloa mengundang pesona dan decak kagum para undangan lewat intimate trunk show. Para model mengenakan busana merek brand lokal "Kira-Kira". Gaun itu khusus diciptakan pada momen pameran ini. Sang desainer, Azza Dina, adalah founder sekaligus owner de Soematra.

Advertisement

Koleksi indah Tulola tampil dalam pameran ekslusif Lily Dina di de'Soematra Surabaya, Rabu (15/11/2023). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Tulola memboyong seluruh produk limited edition mereka. Ada sekitar 25 koleksi dengan ratusan item. Mulai anting, kalung, gelang dan bros.

Koleksi tersebut merangkum semua potensi. Terinspirasi kekuatan dan kecantikan wanita Indonesia dengan kekhasan mereka masing-masing seperti kemewahan bunga lily di musim semi, tumbuh menebarkan aroma mewangi di berbagai sudut Nusantara. Sementara dina mengandung filosofi dari berbagai bahasa. 

"Intinya hari ini menggunakan nama Lily Dina untuk merayakan kecantikan perempuan Indonesia yang beraneka ragam," kata Founder Tulola, Happy Salma, Rabu (15/11/2023).

Founder Tulola Happy Salma bersama para perempuan Surabaya mempersembahkan intimate trunk show di de'Soematra Surabaya, Rabu (15/11/2023). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Founder Tulola, Happy Salma dan Sri Luce mendapat dukungan penuh dari PermataBank untuk mempersembahkan acara spesial.

"Pameran ini merupakan kali kedua bagi Tulola," terang Sri Luce.

Happy Salma, aktris kawak itu, mengaku pada dasarnya ia sangat terinspirasi dari kecantikan dan kultur perempuan Kota Pahlawan. Membuatnya sangat tertarik untuk kembali lagi dan lagi di kota ini.

Surabaya sekaligus menjadi tolak ukur mengasah brand mereka. Meskipun Tulola sendiri telah melampaui pasar internasional. Namun, ada energi berbeda saat menyapa perempuan di Kota Pahlawan.

"Surabaya sangat lentur, mau menerima pendatang, perbedaan, buktinya dengan hari ini kolaborasinya seru banget, sangat mengapresiasi kerja keras orang. Itu yang saya suka, energinya," ujar Happy Salma.

Surabaya sendiri merupakan kota kedua penyelenggaraan pameran Lily Dina setelah Jakarta. Masih dengan paduan puisi dan seni. Berkolaborasi melebur bersama para puan dari berbagai latar belakang.

Menegaskan bahwa perempuan bisa menjadi apa saja, tanpa batasan usia dan tanpa batasan profesi. 

Tulola, tak dapat dipungkiri bukan hanya sebuah brand. Tapi telah bermetamorfosa sebagai 'nyawa' bagi perempuan pengrajin di Bali dan Jawa. Menunjukkan kolaborasi apik dalam pemberdayaan. Kini memiliki 50 an pengrajin. Menghadirkan maha karya berbeda penuh sentuhan sapuan emas hangat dan bersahabat.

Azza Dina, sang desainer yang hari ini tandem dalam trunk show bersama Tulola, merasa sangat senang dan bangga.

"Sebuah kehormatan bagi kami dapat berkolaborasi bersama Tulola. Semoga acara ini dapat memberikan inspirasi bagi para wanita, khususnya yang ada di Surabaya," katanya.

Senada, Direktur Utama PermataBank Meliza M Rusli mengungkapkan, keterlibatan mereka adalah bentuk komitmen untuk berperan aktif sebagai mitra bidang keuangan.

"Kami ingin mendorong kreativitas perempuan-perempuan penggerak perubahan lainnya untuk memajukan ruang ekonomi kreatif," ucap Meliza.

Tulola sendiri diketahui telah membuka toko pertamanya di Surabaya akhir tahun lalu. Tepatnya di Tunjungan Plaza 4. Melengkapi ekspansi Tulola di Jakarta dan Bali dengan berbagai koleksi menawan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.