Peristiwa Daerah

2 Pesawat TNI AU Jatuh di Lereng Bromo, Begini Kondisinya

Kamis, 16 November 2023 - 13:22 | 74.33k
Foto: Tangkapan layar
Foto: Tangkapan layar
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PASURUAN – Sebuah pesawat milik TNI AU dilaporkan jatuh di lereng Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023).

Jurnalis TIMES Indonesia, Robert Adryan melaporkan ada 2 buah pesawat milik TNI AU dikabarkan jatuh di wilayah Kabupaten Pasuruan, Kamis 16 November 2023, sekitar pukul 12.00 WIB. 

Advertisement

"Dari informasi yang berhasil dirangkum dan video yang dikirim dari warga setempat yang berusaha menolong di lokasi kejadian, ada 2 pesawat yang jatuh dan hancur," kata Robert, Kamis (16/11/2023). 

Dia menyampaikan pesawat jatuh diduga menabrak tebing di daerah Watugedek, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo. Tampak dalam video, pesawat telah hancur di dasar jurang dan hanya terlihat bagian ekor pesawat yang sebagian masih utuh. 

Sedangkan yang kedua, pesawat jatuh ditengah lahan pertanian warga, masuk wilayah Kundi, Penanjakan-Bromo. Awalnya pesawat terlihat mengobarkan api dan meledak, warga sekitar yang akan berusaha memberikan pertolongan pun takut untuk mendekat. 

"Belum diketahui nasib kedua pilot pesawat naas tersebut, tim SAR dan pihak keamanan terkait langsung bergerak menuju lokasi pesawat tempur itu jatuh berdasarkan kesaksian warga sekitar," tambah Robert.

Robert menyampaikan dari sesuai rekaman video yang muncul di media sosial, pesawat itu bernomor ekor TT-3103. Saat ini pihak kepolisian dan TNI juga sedang mencoba mencari lokasi jatuhnya pesawat tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Agung Sasongkojati mengaku belum tahu informasi itu.

"Saya belum tahu, belum tahu," kata Agung saat dihubungi.

Berdasarkan penelusuran di laman TNI AU, nomor seri itu digunakan untuk pesawat jenis Super Tucano. Pesawat ini memili spesifikasi sebagai pesawat tempur taktis itu buatan Brazil yang memiliki kemampuan serang antigerilya (counter insurgency). 

Pesawat Super Tucano memiliki kemampuan pengendali udara depan (forward air control), dukungan udara dekat (close air support), penyekatan dan pertahanan udara yang berkecepatan rendah sehingga dapat melakukan identifikasi musuh di medan perang. Pesawat ini juga sering digunakan sebagai pesawat latih dan fungsi pengawasan udara (air surveillance). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES