Berawal dari Demo ke Manajemen, Inilah Kronologi Kericuhan Suporter Gresik United

TIMESINDONESIA, GRESIK – Seolah tak belajar dari tragedi Stadion Kanjuruhan, Ultras yang merupakan suporter Gresik United terlibat ricuh usai pertandingan lanjutan Liga 2 di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos), Minggu (19/11/2023).
Kericuhan itu terjadi saat suporter berkumpul di depan pintu VIP stadion untuk melakukan demo ke manajemen. Namun aksi demo itu dihadang petugas kepolisian.
Advertisement
Tidak terima, ratusan suporter kemudian melakukan pelemparan. Akibatnya, kericuhan antara suporter dengan kepolisian pun tak terhindarkan.
"Anggota kepolisian terluka, termasuk Kabag OPS Polres Gresik yang terkena lemparan batu," kata salah satu petugas keamanan, Minggu (19/11/2023).
Dalam kericuhan yang berlangsung lebih dari satu jam, pihak kepolisian melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter yang berada di sisi selatan luar stadion.
Media Officer Deni Ali Setiono menerangkan, kericuhan terjadi di luar stadion, sehingga tidak memengaruhi suasana di dalam.
"Setiap pertandingan kan ada tim yang kalah dan menang. Ada sedikit kerusuhan di luar stadion, tapi tidak menyebabkan kerusakan kendaraan," ungkap Deni.
Seperti diketahui, Gresik United mengalami kekalahan dengan skor 1-2 di kandang sendiri saat melawan Deltras Sidoarjo.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti berapa korban yang luka luka atas kericuhan suporter Ultras Gresik dengan kepolisian. "Tidak ada korban, cuma ada yang luka-luka," terangnya.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Polres Gresik atas tragedi kericuhan suporter Gresik United. TIMES Indonesia mencoba meminta konfirmasi tapi belum mendapatkan jawaban. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |