Peristiwa Daerah

Kisah Penjual Es Teh Keliling Banjir Cuan Jutaan Rupiah di Festival Ronthek Pacitan 2023

Senin, 20 November 2023 - 09:00 | 136.74k
Hardoyo penjaja Es Teh keliling yang banjir cuan selama Festival Ronthek Pacitan 2023. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Hardoyo penjaja Es Teh keliling yang banjir cuan selama Festival Ronthek Pacitan 2023. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITAN – Festival seni budaya selalu menjadi ajang unik yang tidak hanya memeriahkan suasana, tetapi juga membuka peluang usaha bagi individu kreatif untuk meraup cuan. Seperti penjual es teh keliling bernama Hardoyo yang meraup untung di Kabupaten Pacitan

Pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah pada tahun 1971 ini bukan hanya menghadiri Festival Ronthek sebagai penonton, tetapi dia melihatnya justru sebagai peluang emas untuk mengembangkan usaha kecil-kecilan.

Advertisement

Hardoyo sengaja datang ke Pacitan dengan tujuan menjajakan es teh dan telur gulung. Sebuah kombinasi yang mungkin terdengar tidak lazim, namun kreativitas Hardoyo membuktikan sebaliknya. 

"Selama dua hari festival, saya menginap di emperan Gasibu Swadaya, bersama empat teman lainnya," katanya, Minggu (19/11/2023) malam. 

estival-Ronthek-Pacitan-202.jpg

Berdasarkan pengakuan Hardoyo, satu cup es teh dijual dengan harga Rp5 ribu, sementara telur gulung dipatok Rp10 ribu per bungkus. Meskipun terbilang harga yang cukup tinggi untuk ukuran jajanan festival, namun ternyata produk ini laris manis. 

"Ini lumayan laku, kemarin juga laris. Sehari setoran Rp750 ribu ke bos. Itu masih kotor. Saya terima bersih Rp350 ribu," ungkapnya sambil tersenyum lebar.

Hardoyo bukanlah pendatang baru dalam dunia jualan es teh keliling. Ia menggeluti usaha ini selama 10 tahun, sehingga tidak ada lagi perasaan canggung terlebih malu. "Setiap ada event, pasti berangkat," ujarnya. 

Keahlian tersebut tampak dari strategi efisien yang dia terapkan. Es teh dijual menggunakan cup plastik yang ditempatkan di atas loyang kayu, setiap loyang berisi 25 cup. Cara menawarkannya pun langsung disodorkan kepada calon pembeli.

"Biar efisien aja, pakai loyang kayu yang dibolongi buat menaruh cup," jelasnya.

Selain menjadi pedagang es teh keliling, Hardoyo juga memiliki profesi lain sebagai pekerja proyek. Dua pekerjaan itu ternyata mampu memberikan kestabilan ekonomi untuk keluarganya. Hasil dari berjualan es teh mampu membiayai pendidikan kedua anaknya, satu di SMK dan satu lagi di SD. 

"Satu SMK, satu SD. Ya, dicukup-cukupin, buat bayar SPP tiap bulan. Kita Pede aja, demi anak dan istri. Intinya gitu," paparnya. 

Kunci Kesuksesan

Salah satu elemen penting adalah kreativitas dalam memilih produk. Es teh dan telur gulung tidak masuk dalam daftar menu yang dijual di Pasar Krempyeng, tetapi pada akhirnya justru langsung bisa dinikmati pengunjung sambil menonton Festival Ronthek. 

Konsistensi Hardoyo dalam menjalankan usaha juga menjadi faktor penentu. Dengan pengalaman selama 10 tahun, Hardoyo tidak hanya hadir di Festival Ronthek Pacitan ini saja, tetapi aktif mengikuti berbagai event sejenis.

Hal ini membuktikan bahwa keberhasilan dalam bisnis membutuhkan ketekunan dan keseriusan untuk terus berinovasi. "Pokoknya setiap ada pertunjukan besar kami ada di situ untuk jualan es teh kelilling," pungkasnya. 

Kisah sukses Hardoyo mengajarkan kita pentingnya mendukung produk lokal dan memberikan ruang bagi kreativitas. Belum tentu ide yang terdengar aneh pada awalnya tidak akan diminati pasar. 

Festival seni budaya seperti Ronthek Pacitan tersebut memberikan panggung bagi para pelaku usaha kecil untuk meraup keuntungan pundi-pundi rupiah. Seperti Hardoyo dan Es Teh yang laris manis banjir cuan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES