Peristiwa Daerah

Petani Banyuwangi Harus Tahu, Ini Cara Mudah Cek Ketersediaan Pupuk Subsidi dari Pemerintah

Senin, 20 November 2023 - 19:52 | 31.31k
Demo penggunaan aplikasi Smart Kampung untuk menerapkaan inovasi Cek Pubertas oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Demo penggunaan aplikasi Smart Kampung untuk menerapkaan inovasi Cek Pubertas oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dalam upaya meningkatkan efisiensi distribusi pupuk bersubsidi, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi menghadirkan solusi inovatif bernama Cek Pubertas (Cek Pupuk Bersubsidi secara Terbatas).

Keberhasilan program ini semakin terangkat dengan integrasinya ke dalam Smart Kampung, aplikasi unggulan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Advertisement

Cek Pubertas tidak hanya memberikan informasi seputar alokasi pupuk kepada petani, tetapi juga memungkinkan mereka untuk memantau jumlah pupuk yang telah ditebus, serta sisa kuota yang masih tersedia.

Fitur canggih dalam aplikasi ini juga memungkinkan petani menghubungi Kelompok Tani pembuat pupuk alternatif saat alokasi pupuk subsidi habis.

"Dengan sistem ini, petani dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan pupuk mereka, bahkan jika jatah pupuk subsidi telah habis. Integrasi ke Smart Kampung membawa beragam pelayanan publik dalam satu aplikasi, memberikan kemudahan luar biasa bagi para petani," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Senin (20/11/2023).

Tak hanya itu, fitur dalam Cek Pubertas juga memberikan keleluasaan bagi petani untuk berpartisipasi langsung dalam pengawasan distribusi pupuk bersubsidi, yang sebelumnya menjadi tugas Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3).

Petani dapat memperoleh informasi tambahan, seperti kelompok-kelompok petani unggulan produsen pupuk alternatif, harga HET, dan opsi pupuk non-subsidi.

"Petani tidak perlu khawatir jika pupuk subsidi habis, karena ada solusi alternatif penggunaan pupuk organik yang dapat diakses melalui Smart Kampung," urai Bupati Ipuk.

Sebelumnya, Ipuk juga berdialog dengan Kelompok Tani (Poktan) Tani Joyo Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, dalam program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) pada Kamis (16/11/2023) lalu.

Bupati Ipuk pun aktif mensosialisasikan program ini kepada sejumlah petani.

Dalam mendukung diversifikasi pupuk, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Ilham Juanda, menambahkan bahwa saat ini terdapat empat kelompok tani mandiri dengan pupuk organik di Banyuwangi.

Mereka berperan sebagai pionir dalam menggerakkan penggunaan pupuk organik sebagai respons terhadap berkurangnya pupuk bersubsidi.

"informasi mengenai kelompok tani tersebut juga terdapat di Smart Kampung, memudahkan kelompok tani lain yang ingin beralih ke pupuk organik untuk belajar dari pengalaman mereka," ujar Ilham.

Terintegrasinya Cek Pubertas di Smart Kampung mendapat respon positif dari petani, seperti yang dirasakan oleh Musiman Suprapto, petani padi berusia 60 tahun dari Poktan Tani Joyo.

Musiman mengungkapkan kepuasannya karena aplikasi ini memungkinkannya melihat sisa kuota pupuk subsidi dalam setahun dan bersiap-siap menggunakan pupuk organik jika pupuk subsidi habis. Hasilnya, produksi padinya meningkat secara signifikan.

“Sebelumnya saya menggunakan pupuk kimia, tapi semakin lama, volume pupuk yang dibutuhkan semakin banyak, tanah juga jadi padat. Setelah mencoba pupuk organik, ternyata volume pupuk yang dibutuhkan semakin sedikit, dan tanah menjadi lebih sehat. Hasil panennya juga lebih bagus,” papar Musiman dengan senyum. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES