Manajemen Gresik United dan Polisi Minta Maaf Atas Kericuhan yang Terjadi

TIMESINDONESIA, GRESIK – Manajemen Gresik United dan Polres Gresik meminta maaf atas tragedi kericuhan yang terjadi di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos), Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Dalam kejadian itu, Ultrasmania, suporter kebanggan Gresik United kecewa dengan hasil pertandingan melawan Deltras FC sehingga terjadi kericuhan dengan aparat.
Advertisement
Saat itu, ratusan suporter melakukan aksi demo ke manajemen. Merasa aspirasi tak diindahkan, bus pemain Deltras FC menjadi sasaran. Kericuhan pun terjadi, polisi sempat menembakkan gas air mata.
Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan, permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi pada saat laga Gresik United vs Deltras FC.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi pada saat laga Gresik United vs Deltras Sidoarjo. Kami juga akan menindaklanjuti kasus bentrokan tersebut secara profesional," ucapnya, Selasa (21/11/2023).
Kapolres Gresik juga menyampaikan, pihaknya siap memfasilitasi home visit bagi korban bentrokan. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi korban.
"Kami siap memfasilitasi home visit bagi korban bentrokan. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi korban," kata Kapolres Gresik.
Sementara itu, CEO Gresik United, Muhammad Allan mengatakan, kericuhan antara suporter dengan petugas kepolisian benar-benar tidak terduga dan diluar kendali.
“Kami sudah maksimal menjaga pertandingan Gresik United melawan Deltras FC agar tidak ada kericuhan. Sehingga menyebabkan ada suporter dan aparat kepolisian mengalami luka-luka,” katanya.
Selaku pucuk pimpinan di manajemen lanjut dia, dirinya tidak menginginkan kejadian ini terulang lagi. Ini karena sepak bola adalah hiburan keluarga jangan sampai ada kekerasan.
“Mewakili manajemen saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat, dan seluruh petugas. Sudah jangan ada lagi kekerasan di olahraga sepak bola. Mari kita introspeksi diri tidak ada lagi saling menyalahkan,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Allan.
Fasilitasi pengobatan korban
Kemarin, Kapolres Gresik bersama Ultrasmania berkunjung ke korban kericuhan di Stadion Gejos. Korban pertama yang dikunjungi adalah Ahmad Vito Rochim, beralamat di Perum Cerme Indah RT 1 RW 3 Desa Betiting Cerme.
Vito sempat dirawat di RS Ibnu Sina Gresik akibat terkena gas air mata. Sekarang kondisinya sudah membaik. Bahkan, sudah bisa beraktivitas seperti biasanya. "Alhamdulillah sudah membaik," kata dia dihadapan Kapolres.
Kapolres juga berkunjung ke Lutvian Decky. Pria 25 tahun asal Desa Padeg ini mengalami luka di bagian kepala akibat terkena lemparan batu. Kondisinya pun mulai membaik meski masih ditutup perban.
Kunjungan ini disambut baik oleh keluarga korban. Mereka mengapresiasi upaya kepolisian untuk menyelesaikan kasus bentrokan tersebut.
"Kami mengapresiasi upaya kepolisian untuk menyelesaikan kasus bentrokan ini. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata keluarga korban menanggapi kericuhan suporter Gresik United. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |