Diluncurkan Wamentan RI, Pertanian Varietas Tebu Pringu Bululawang Jadi Unggulan

TIMESINDONESIA, MALANG – Varietas unggul tebu Pringu Bululawang 1201 di Kabupaten Malang menjadi percontohan pertanian nasional. Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolby, menyerahkan SK Pelepasan Varietas Tebu Pringu 1201 unggulan Pemerintah Kabupaten Malang ini, kepada Bupati Malang, HM. Sanusi, Selasa (21/11/2023).
Penyerahan SK Pelepasan Varietas Tebu Pringu 1202 oleh Wamentan, Harvick Hasnul ini, dilakukan dalam kesempatan acara di Desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Selasa (21/11) siang.
Advertisement
Hadir pula pada kesempatan ini, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Blitar, Ir. M. Krisna Triatmanto, juga jajaran pejabat terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang dan Pemkab Blitar.
Bupati Malang, Sanusi, menyampaikan berterima kasih atas kesempatan bisa hadir bersama Wakil Menteri Pertanian di Kabupaten Blitar ini. Ia lalu memperkenalkan, bahwa nama varietas Pringu berasal atau dari nama sebuah desa di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.
Diungkapkan, Kabupaten Malang merupakan wilayah penghasil tebu terbesar di Jawa Timur, dimana hampir 20 juta kwintal tebu per tahun digiling di dua pabrik gula peninggalan Belanda yang ada di Kabupaten Malang.
Para petani tebu, kata Sanusi, sebenarnya mengharapkan ada regulasi baru yang dapat meningkatkan penghasilannya. Menurutnya, meningkatkan produktivitas tebu sudah bisa dilakukan, namun rendemen sejak zaman Belanda masih tetap di angka 7.
Baru tahun 2015, lanjutnya, dalam sejarah salah satu pabrik gula di Kabupaten Malang dapat rendemen 12, itupun hanya setahun itu saja. Tetapi, sekarang ini sudah kembali turun lagi.bRata-rata di Indonesia seperti itu, tidak tahu kenapa? Di tahun 2015 itu, ada penelitian tebu Kabupaten Malang, dan tiap bulan mengambil rata-rata rendemennya 12.
"Mungkin nanti tidak hanya varietas yang diperbaiki, tetapi juga pabrikasinya, sehingga ada regulasi dari pemerintah untuk diganti yang baru. Barangkali hal ini bisa menjadi kajian oleh Pak Wamentan ke depan, untuk meningkatkan petani tebu yang selama ini memang menjadi ujung tombak nasional," harap Sanusi.
Menurutnya, Varietas Tebu Pringu punya beberapa keunggulan. Diantaranya, punya potensi rendemen mencapai 11,96% - 12,48% dan kadar sabut mencapai 13,14%. Tebu ini juga sangat cocok dikembangkan pada tipologi tanah regosol, aluvial, dan laktosol, baik di sawah maupun tegalan, dengan dukungan irigasi yang baik.
Ditambahkan, Kabupaten Malang dan Jawa Timur sangat mendukung program swasembada gula nasional. Dan, Pemerintah Kabupaten Malang terus melakukan langkah-langkah strategis, termasuk melalui kerja sama dengan berbagai pihak seperti PT. Pabrik Gula (PG) Rajawali I melalui PG. Krebet Baru, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan juga Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya.
''Dengan kerja sama tersebut juga untuk menguji dan meneliti varietas unggul lokal Pringu 1201, sebagai varietas penyeimbang dalam penataan varietas. Beberapa keunggulan Varietas Tebu Pringu tersebut adalah hasil penelitian yang sudah dilakukan," demikian Bupati Malang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |