Sedekah Bumi Sumber Banteng, Wujud Syukur dan Pelestarian Lingkungan

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Jalanan kawasan wisata air Sumber Banteng, Kelurahan Tempurejo, Kota Kediri, Minggu (26/11/2023) dipadati masyarakat. Warga termasuk dari luar kota beramai-ramai datang untuk mengikuti sedekah bumi Sumber Banteng.
"Ini adalah wujud syukur dan untuk berbagi kepada masyarakat. Sedekah bumi di Sumber Banteng sudah digelar sebanyak lima kali tapi yang disertai arak-arakan di tumpeng ini untuk yang kedua kalinya," tutur Ketua Pokdarwis Sumber Banteng Sudarsono.
Advertisement
Sebelumnya ritual tumpengan digelar, juga dilakukan tabur benih ikan, untuk menjaga kelestarian ikan yang ada di Sumber Banteng.
Sedekah bumi, ditambahkan Sudarsono juga sebagai wujud syukur meskipun musim kering berkepanjangan namun air di Sumber Banteng tetap ada.
*Alhamdulillah sumber banteng meski kemarau panjang airnya tetap mengalir, lewat sedekah bumi ini diharapkan lingkungan bisa terus lestari dan memberi berkah," tambahnya.
Sedekah bumi tersebut, diawali dengan kirab budaya yang di dalamnya termasuk 15 tumpeng atau gunungan yang terdiri dari buah-buahan, sayuran serta hasil bumi yang lain. 5 gunungan diantaranya berukuran lebih besar jika dibandingkan dengan 10 gunungan lainnya.
Salah satu sudut wisata air Sumber Banteng Kota Kediri (Foto: Yobby/TIMES Indonesia)
Gunungan hasil bumi itu diarak mulai dari pintu kawasan wisata air Sumber Banteng, sampai di halaman Sumber Banteng. Setelah didoakan, isi dari setiap gunungan kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang sudah memadati lokasi tersebut.
Warga sendiri tampak berebut untuk mendapatkan hasil bumi yang dibagikan. Meski harus sedikit berdesakan satu sama lain, namun tidak menyurutkan semangat warga. Warga yang sudah berhasil, tampak sumringah sambil membawa satu tas plastik besar berisi hasil bumi. Termasuk Suryanto, yang jauh-jauh datang dari Jombang untuk mengikuti sedekah bumi Sumber Banteng.
"Dapat bengkoang, semangka, rambutan. Seru, harus lebih cepat biar dapat. Yang susah dapat semangkanya, banyak yang yang berebut karena semangka mahal," ujarnya.
Sedangkan pengunjung lain bernama Trisni mendapatkan bahan sayuran dan jagung serta bahan masakan tradisional, yang rencananya akan dimasak untuk keluarga. "Seru, ada doanya bersama-sama," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Kediri Zachrie Ahmad dalam sambutannya berharap kegiatan ini bisa menjadi kegiatan rutin tahunan, yang bisa menjadi destinasi wisata.
Destinasi wisata yang mengutamakan budaya dan kearifan lokal, memiliki ciri khas yang jika dikembangkan dengan baik bisa membantu mensejahterakan masyarakat sekitar.
"Angkat budaya lokal di tempurejo agar budaya lokal bisa menciptakan perputaran ekonomi di masyarakat. Dengan komitmen, Sumber Banteng bisa menjadi destinasi wisata, tidak hanya masyarakat Kota Kediri tapi juga masyarakat luar kota Kediri," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |