Peristiwa Daerah

Pembangunan Shell di TPA Sampah Pacitan Capai 90 Persen

Selasa, 28 November 2023 - 10:25 | 127.79k
Kabid Penyehatan Lingkungan dan Air Minum Dinas PUPR Pacitan, Tonny Setyo Nugroho ungkap capaian pembangunan TPA sampah melesat dari target. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kabid Penyehatan Lingkungan dan Air Minum Dinas PUPR Pacitan, Tonny Setyo Nugroho ungkap capaian pembangunan TPA sampah melesat dari target. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITAN – Capaian pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir atua TPA sampah di Dadapan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang dimulai sekitar bulan Agustus 2023 lalu, kini progresnya mencapai 90 persen. 

Dua proyek yang masih harus segera diselesaikan oleh Dinas PUPR Pacitan, yaitu pembangunan Shell 2 dan Kolam Lindi.

Advertisement

Menurut Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Air Minum Dinas PUPR Pacitan, Tonny Setyo Nugroho, target awal penyelesaian konstruksi TPA Dadapan seharusnya sudah dicapai pada awal November lalu. 

"Saat ini, progres pembangunan Shell 2 sudah mencapai 90 persen, namun masih memerlukan waktu sekitar 10 persen untuk penyelesaian finishing," katanya, Selasa (28/11/2023). 

Biaya pembangunan Shell 2 diperkirakan mencapai Rp1 miliar lebih, sedangkan Kolam Lindi memerlukan dana sekitar Rp1,7 miliar.

Adanya keterlambatan dalam proyek ini menyebabkan penerapan denda kepada pihak kontraktor. Sementara Kolam Lindi juga masih memerlukan waktu sekitar 10 persen untuk penyelesaian konstruksi.

TPA-Sampah-Pacitan.jpg

"Kolam Lindi ini difungsikan untuk pembuangan sari pati sampah yang diproses secara kimiawi," tambah Tonny. 

Faktor lain yang disinyalir menjadi penghambat adalah Kolam Lindi pertama yang dibangun oleh Pemprov Jatim saat ini sudah mencapai kapasitas maksimal dan mengalami beberapa kerusakan yang memerlukan pemeliharaan. Oleh karena itu, Dinas PUPR Pacitan memutuskan untuk membangun Kolam Lindi baru. 

"Pembangunan proyek ini didanai oleh Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Kabupaten Pacitan dan dilaksanakan dengan pengawasan dari pihak konsultan," terang Tonny. 

Lebih lanjut, Tonny berharap bahwa pada awal Desember 2023 nanti, proyek tersebut sudah dapat diuji coba. Hasil dari pengujian akan diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup sebagai pemanfaat.

"Diperkirakan bahwa Shell 2 masih dapat menampung sampah hingga kurang lebih 5 tahun, mengingat kapasitasnya yang tidak terlalu besar, yakni sekitar 8-9 ribu meter persegi," terangnya. 

Selain pembangunan tempat penampungan sampah yang baru, pusat daur ulang (PDU) dan peningkatan pemanfaatan bank sampah juga terus digenjot. 

Sementara, target dari Dinas PUPR Pacitan adalah untuk memiliki empat pusat pengolahan sampah di setiap kecamatan, sehingga pada tahun 2030, tidak diperlukan lagi pembangunan TPA baru. Tujuannya adalah agar sampah yang dibuang ke TPS adalah residu akhir, seperti kertas yang dapat didaur ulang. 

"Saat ini, TPS 3R aktif di Kelurahan Sidoharjo dan Bank Sampah Kelurahan Ploso. Di Kelurahan Baleharjo juga telah dimulai upaya pengelolaan sampah," paparnya. 

Adapun faktor keterlambatan dalam pembangunan TPA Dadapan, Tonny menyebutkan bahwa ini merupakan kali pertama bagi pihak PUPR Pacitan untuk membangun Shell. Sebelumnya, Shell pertama dibangun oleh PUPR Provinsi Jawa Timur. 

"Kendala lain adanya masalah pada cash flow sehingga menghambat pengerjaan proyek. Kontraktor yang terlibat dalam proyek ini hanya satu," jelasnya. 

Upaya yang dilakukan Dinas PUPR Pacitan saat ini untuk mengejar keterlambatan di antaranya adalah dengan memberikan uang muka kepada kontraktor dengan harapan dapat memacu progres pengerjaan proyek Shell dan Lindi di Kabupaten Pacitan tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES