Peristiwa Daerah

Phonska Plus, Resep Sejahtera Petani Durian Songgon Banyuwangi

Rabu, 29 November 2023 - 22:27 | 148.43k
Hadi Winarno, Ketua Kelompok Tani Nogo Dino, Dusun Sumberejo, Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Hadi Winarno, Ketua Kelompok Tani Nogo Dino, Dusun Sumberejo, Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Senyum sumringah terus mengembang dikalangan petani durian anggota Kelompok Tani Nogo Dino, Dusun Sumberejo, Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur.

Jika sebelumnya hanya bisa berbuah setahun sekali maka pohon durian kini bisa berbuah terus menerus sepanjang tahun. Bisa dibayangkan, cuan yang didapatkan dan kesejahteraan para petani menjadi lebih baik.

Advertisement

Ya, lonjakan produktivitas tanaman durian petani anggota Kelompok Tani Nogo Dino, bermula sejak 2017 silam. Yakni ketika mereka mulai menggunakan Phonska Plus untuk pemupukan.

“Pohon durian umumnya berbuah sekali dalam setahun, atau pada musim durian saja. Sejak kita menggunakan Phonska Plus, pohon durian bisa berbuah sepanjang tahun,” ucap Ketua Kelompok Tani Nogo Dino, Hadi Winarno, Rabu (29/11/2023).

Bukan itu saja, pupuk produksi PT Petro Kimia Gresik, tersebut juga dianggap mampu meningkatkan kualitas buah durian. Menjaga kestabilan rasa buah. Serta menjaga produktivitas hasil panen.

“Kualitas buah makin baik, rasa lebih enak, lebih harum dan lebih manis,” ungkapnya.

Bapak tiga anak yang sudah berkecimpung dalam pertanian durian sejak 2005 ini bercerita. Pada umumnya, pohon durian hanya berbuah sekali dalam setahun. Setelah dipupuk menggunakan Phonska Plus, bisa berbuah sepanjang tahun atau panen tiga kali.

Artinya, kini penghasilan petani durian anggota Kelompok Tani Nogo Dino, meningkat tiga kali lipat.

“Pohon durian usia 7 tahun, per pohon satu kali panen bisa menghasilkan 2 kuintal durian, jika dijual bisa laku Rp6 juta. Jika 3 kali panen, per pohon dalam setahun bisa menghasilkan Rp18juta,” cetus Winarno, sapaan akrab Hadi Winarno.

“Makanya sekarang petani durian makin sejahtera. Bisa menyekolahkan anak sampai sarjana, hidupnya juga lebih enak semua,” imbuhnya.

Yang menarik, dengan Phonska Plus, ternyata tidaklah sulit mewujudkan pohon durian berbuah sepanjang tahun. Cukup dengan melakukan pemupukan sebanyak 2 kali dalam setahun. Pada awal dan akhir musim penghujan. Itu pun tidak banyak-banyak. Hanya sekitar 5 kilogram Phonska Plus per pohon.

“Agar akar pohon bisa menyerap pupuk dengan sempurna, pemupukan dilakukan melingkar sesuai tajuk daun pohon,” bebernya.

Selain itu, Winarno menjelaskan, untuk mengurangi keasaman tanah dia bersama petani durian anggota Kelompok Tani Nogo Dino, menggunakan pupuk Petro Cas. Yang juga produksi PT Petro Kimia Gresik, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero).

“Namun demi menjaga kesuburan tanah, pupuk organik tidak boleh ketinggalan, semakin banyak semakin baik untuk tanah,” ujarnya.

Dengan peningkatan produktivitas dan kualitas buah, kini durian Songgon jadi makin diminati. Sekaligus kian mengukuhkan buah durian sebagai ikon Kecamaan Songgon. Durian yang manis membuat makin banyak wisatawan untuk sengaja datang ke Banyuwangi, hanya untuk mencicipi sensasi harum, manis dan legitnya durian Songgon.

Untuk diketahui, Kelompok Tani Nogo Dino, Dusun Sumberejo, Desa Songgon, Kecamatan Songgon, memiliki anggota sebanyak 32 orang petani durian. Dengan luasan lahan kebun durian sekitar 140 hektar. Terdiri dari durian jenis lokal, montong, musang king hingga durian merah.

Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Pongky Hari Asmara menyampaikan, produksi durian Banyuwangi, pertahun mencapai 70 ribu kuintal. Dari jumlah tersebut, 15 persen diantaranya adalah durian Songgon.

“Menyumbang 15 persen. Durian lainya dari Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Sempu, Licin dan lainnya,” kata Pongki, sapaan akrabnya.

Dia juga mengakui, pemupukan menggunakan Phonska Plus terbukti mampu meningkatkan produktivitas. Menstimulasi pembesaran buah. Meningkatkan keberhasilan proses dari bunga menjadi buah. Serta menjaga stabilitas rasa buah.

“Jadi bukan hanya kualitas buah, tapi rasa juga makin enak. Dan rasa stabil, tidak berubah-ubah, jika panen ini buah manis, panen selanjutnya bisa tetap manis,” bebernya.

Perlu dicatat, sejak terbitnya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, pemerintah hanya menetapkan sembilan komoditi yang berhak menerima subsidi pupuk. Yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, kakao, dan tebu rakyat.

Kebijakan tersebut selanjutnya mendorong petani durian anggota Kelompok Tani Nogo Dino, Dusun Sumberejo, Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, untuk mengikuti program Makmur PT Pupuk Indonesia (Persero). Dan hasilnya, dengan menerapkan pemupukan dengan Phonska Plus, produktivitas tanaman durian mengalami peningkatan. Pohon durian mampu berbuah sepanjang tahun. Pastinya petani pun ikut sejahtera sepanjang tahun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES