Pasca Banjir Luapan di Pujon Malang, Warga Berharap Normalisasi Sungai Baluh

TIMESINDONESIA, MALANG – Aliran Sungai Baluh di wilayah Pujon, Kabupaten Malang diharapkan menjadi perhatian Pemkab Malang, menyusul banjir luapan sungai ini pada Rabu (29/11/2023) kemarin.
Camat Pujon, Indra Gunawan mengungkapkan, pihaknya berharap dilakulan normalisasi Sungai Baluh yang ada di Desa Pujon Lor, kecamatan Pujon, agar tidak berpotensi terulang kejadian yang sama saat musim hujan.
Advertisement
"Ya, banjir kemarin karena memang aliran sungai meluap karena tersumbat beberapa barongan (rumpun pohon bambu). Memang, aliran sungai Baluh rentan meluap airnya, ketika terjadi situasi yang banyak material terbawa aliran air dari atas," jelas Indra Gunawan, melalui ponselnya, Kamis (30/11/2023) siang.
Posisi aliran sungai Baluh di Pujon Lor, geografisnya memang di bawah aliran sungai dari wilayah atasnya, di Desa Pandesari Pujon. Menurutnya, beberapa tahun sebelumnya juga sempat terjadi peristiwa banjir bandang dan longsor di sekitar wilayah Pandesari ini. Setelah itu, sempat dilakukan pembangunan jembatan baru yang jebol akibat tergerus air banjir.
Karena rentan dilewati material atau sampah terbawa aliran air, yang bisa mengganggu aliran air di Sungai Baluh ini, Indra berharap dilakukan normalisasi sungai tersebut.
"Permintaan normalisasi Sungai Baluh sudah pernah diusulkan warga setempat, tetapi belum dipenuhi. Ya, namanya normalisasi berarti mengembalikan lagi kondisi aliran sungai seperti sebelumnya, baik kedalaman maupun lebarnya," jelasnya.
Sebelumnya, oleh petugas BPBD Kabupaten Malang dan Forkompimcam Kecamatan Pujon, turun melakukan pembersihan material bambu yang menyebabkan banjir luapan di saluran Sungai Baluh di Desa Pujon Lor, Rabu (29/11/2023) malam. Beberapa bongkahan bambu yang menyumbat ini harus diangkat menggunakan crane, karena sangat berat dan medannya sulit dijangkau.
Pembersihan Sungai Baluh ini menyusurlbanjir bandang, akibat hujan intensitas sedang yang mengguyur selama hampir 2 jam sebelnya, di kawasan wilayah Malang Barat, Rabu (28/11/2023). Banjir disebabkan, karena air sungai meluap tak bisa menampung air.
Dikonfirmasi sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengungkapkan, penyebab banjir dipicu naiknya debit air pada aliran Sungai Baluh karena saluran drainase yang tersumbat bambu dan sampah yang tersangkut.
Akibatnya, aliran air terganggu dan sungai ini tidak mampu menampung debit air, dan meluap ke jalan raya dan pemukiman warga di Dusun Krajan, dengan ketinggian air mencapai 1 meter.
Dari laporan hasil peninjauan Tim BPBD Kabupaten Malang di lokasi bencana banjir, kata Dono, tercatat ada 5 KK yang terdampak banjir tersebut. Warga yang terdampak banjir berada di kawasan Jalan Brigjend Abdul Manan Wijaya, Dusun Krajan, Desa Pujon Lor, Kecamatan Pujon. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |