Mahasiswa Unsil Dorong Edukasi Kesehatan Masyarakat di Kota Tasikmalaya

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Sebuah terobosan dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Siliwangi (Unsil) dengan fokus pada permasalahan kesehatan masyarakat di Kota Tasikmalaya.
Sekelompok mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat angkatan 2021, melibatkan diri dalam penyuluhan terkait Penyakit Tidak Menular (PTM). Sebelum menyampaikan penyuluhan, mahasiswa Unsil ini telah memastikan perizinan dan melakukan pengenalan terhadap.
Advertisement
Proses ini dilanjutkan dengan identifikasi masalah, penyusunan proposal, hingga akhirnya melibatkan masyarakat dalam kegiatan penyuluhan.
Fokus para siswa ini terarah pada satu wilayah yaitu di Perum Kotabaru Kencana RW 12, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Cibeureum, di mana pendekatan mereka membuka wawasan mengenai penyakit tidak menular.
Hasil penemuan awal yang dilakukan mahasiswa menemukan adanya sejumlah lansia dengan penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetes melitus.
Hipertensi, yang dikenal sebagai pembunuh diam-diam, dan diabetes melitus menuntut pengaturan pola hidup yang ketat, termasuk pola makan.
Tidak hanya menyampaikan informasi, mahasiswa juga menyoroti kekurangan program Posyandu Lansia dan Posbindu PTM di Perum Kotabaru, meskipun terdapat 186 lansia.
Sebelumnya, mereka berupaya mengadvokasi pembentukan Posyandu Lansia dengan Puskesmas Cibeureum, tetapi mengalami kendala anggaran dan tenaga kesehatan.
Sebagai bentuk pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat, mahasiswa menciptakan Pos Kesehatan Lansia (POSKALA). Program ini meliputi pemeriksaan kesehatan berkala, termasuk pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, tekanan darah dan sesi senam bersama untuk menjaga kesehatan para lansia.
Suryaman, Ketua RW 012 Perum Kotabaru Kencana, mengucapkan terima kasih atas kontribusi mahasiswa Unsil. Dia berharap kegiatan ini dapat dilanjutkan secara rutin setelah kepengurusan terbentuk, memastikan waktu pemeriksaan kesehatan tersedia dan semua lansia mendapatkan layanan yang memadai.
"Saya bersama masyarakat berharap kegiatan ini tidak hanya sekali ini saja, tetapi dapat dilakukan secara berkelanjutan," harap Suryaman, Rabu (6/12/2023)
Peralatan kesehatan seperti tensimeter dan glukometer sudah tersedia, namun kurangnya tenaga kesehatan dan budget membuatnya jarang digunakan.
“Kita dan seluruh warga khususnya lansia berharap agar program (dari mahasiswa Unsil) ini dapat terus berlanjut, dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat setempat,” pungkas Suryaman. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |