Peristiwa Daerah

Komitmen Ciptakan Iklim Perpajakan Bersih, Capaian Pajak kanwil DJP III Konsisten Surplus

Senin, 11 Desember 2023 - 20:03 | 25.19k
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur III. (Foto: Kanwil DJP Jatim III)
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur III. (Foto: Kanwil DJP Jatim III)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Selama 3 Tahun terakhir, atau mulai tahun 2020 hingga 2022, capaian penerimaan pajak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Timur III, selalu mengalami surplus. Bahkan jika dilihat dari capaian penerimaan hingga bulan 11 tahun 2023, maka surplus tersebut masih akan terus ditorehkan oleh Kanwil DJP III.

Sebagai kilas balik, pada tahun 2020 silam, Kanwil DJP Jatim III bisa mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp 27,502 triliun atau mengalami kenaikan 10,2 persen dari target awal Rp 26,964 triliun.

Advertisement

Kemudian pada tahun 2021, penerimaan pajak Kanwil DJP III mencapai Rp32,42 triliun. Capaian itu melampaui target yang ditetapkan Rp31,5 triliun pada 2021 atau 102,67 persen.

Keberhasilan Kanwil yang yang berada di Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, ini masih berlanjut hingga tahun 2022. Dimana pada tahun itu mereka berhasil mengumpulkan pajak sebesar 108,69% atau Rp30,3 triliun dari target penerimaan tahun 2022 sebesar Rp27,8 triliun.

Nampaknya keberhasilan Kanwil DJP III akan terus berlanjut.  Bagaimana tidak, seperti yang dilaporkan, hingga akhir bulan November lalu, penerimaan pajak pada tahun 2023 sudah mencapai 98,19% atau sebesar Rp29,37 triliun. Dengan capaian tersebut, pantas saja jika Kanwil DJP III optimis untuk memenuhi target atau bahkan surplus hingga tutup buku tahun 2023.

Kepala Kanwil DJP Jawa Timur III Farid Bachtiar menyatakan bahwa capaian ini tidaklah lepas atas dukungan semua pihak, seperti para wajib pajak, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di lingkungan Kanwil DJP Jawa Timur III dan juga seluruh stakeholder.

Farid menerangkan, ada beberapa strategi yang dipakai untuk mengejar target penerimaan pajak. Seperti dengan upaya untuk mengoptimalkan penerimaan pada lima sektor ekonomi, yakni emas, industri hasil tembakau, perikanan, pertambangan, dan perdagangan.

Dia menyebut penerimaan pajak terbesar yakni berasal dari industri hasil tembakau. Meski begitu, dia terus mengupayakan agar seluruh sektor bisa mengalami peningkatan. “Kami tetap optimistis dapat ditingkatkan. Intinya, jangan yang gede aja digali, tapi semua potensi juga harus digali,” kata dia.

Pihaknya juga tak lupa untuk memberikan  apresiasi kepada wajib pajak yang taat. Selain itu, untuk terus menumbuhkan rasa kepercayaan dari para wajib pajak dan berbagai pihak lain, bersama dengan Kanwil lain dia juga terus berjuang untuk menciptakan iklim perpajakan yang adil dan berkeadilan, serta memastikan bahwa setiap wajib pajak di Jawa Timur diperlakukan secara konsisten.

Pihaknya pun menekankan pentingnya transparansi, keadilan, dan kualitas layanan perpajakan. Sehingga dia juga telah memberikan penekanan agar tidak sampai ada kasus di kantor perpajakan seperti oknum pegawai yang meminta imbalan, gratifikasi, suap, ataupun melakukan pemerasan.

Untuk mewujudkan hal itu, dia mengajak  seluruh wajib pajak untuk berpartisipasi melakukan pemantauan. Dan apabila ada wajib pajak yang telah mengalami hal tersebut di instansi yang dia bawahi, Farid meminta hal itu agar dilaporkan kepadanya disertai dengan bukti yang kongkrit.

"Kita saling menjaga integritas. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan perpajakan yang adil, transparan, dan bebas dari tindak kecurangan," pungkas Farid. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES