Disbudpar Jatim Promosikan Keindahan Berbalut Spiritual di Beji Antaboga Banyuwangi

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur tak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, namun juga menyimpan suatu tempat spiritual yang unik dan menarik, yaitu Beji Antaboga atau Anantaboga.
Terletak di Dusun Gunung Sari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, tempat ini menawarkan lebih dari sekadar pemandangan alam.
Advertisement
"Dengan luas sekitar 3 hektar, Beji Antaboga menjadi daya tarik utama bagi pengunjung yang mencari suasana kerukunan lintas agama dan keindahan alam yang mempesona," terang Plt Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Jatim Eddy Supriyanto.
Keberagaman Agama dan Kerukunan di Antaboga
Dalam perjalanan ke tempat ini, pengunjung akan disambut oleh simbol-simbol keagamaan dari enam agama yang ada di Indonesia. Masjid, pura, patung Budha, patung Yesus dan Maria, Dewi Kwan Im, dan patung Ratu Pantai Selatan bersatu dalam harmoni yang memukau. Tempat ini tidak hanya menjadi destinasi wisata, melainkan juga menjadi cermin dari nilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
Beji Antaboga menawarkan suasana kerukunan tanpa sekat antaragama. Pengunjung dapat menyaksikan orang-orang dengan niat beragam datang ke sini, ada yang untuk beribadah dan ada yang sekadar menikmati aliran sungai yang jernih dan udara segar di tengah hutan pinus.
Keberadaan tempat ini juga menjadi daya tarik politisi dari berbagai daerah yang datang menjelang proses pemilihan. Mereka tidak hanya melakukan kegiatan politik, tetapi juga meresapi ketenangan dan keberkahan yang terasa di Beji Antaboga.
Sejarah dan Makna Keberadaan Beji Antaboga
Menurut Pemangku Antaboga, Pak Gimin, tempat ini awalnya merupakan tempat sembahyang Resi Markandeya, seorang tokoh agama Hindu yang menyebarkan ajaran Hindu di Bali.
Awalnya hanya digunakan oleh umat Hindu, namun seiring waktu, Beji Antaboga berkembang menjadi tempat suci yang membuka pelukan bagi semua agama. Ada tiga sumber mata air yang dianggap keramat di tempat ini, yaitu sumber Dewi Gangga, sumber Bedawang Nale, dan sumber Dewi Uma. Nama "Antaboga" sendiri memiliki arti sebagai sumber makanan yang tidak pernah habis.
Akses Menuju Keindahan Antaboga
Meskipun keberadaannya menakjubkan, Beji Antaboga tidak selalu mudah dijangkau. Lokasinya berjarak dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi, dengan akses jalan berbatu yang terjal selama satu kilometer. Oleh karena itu, pengunjung tidak dianjurkan menggunakan mobil sedan.
Meski begitu, perjalanan yang menantang ini seolah menjadi filter alami, menjadikan tempat ini lebih eksklusif dan layak untuk dijelajahi.
Beji Antaboga bukan hanya destinasi wisata biasa. Tempat ini menciptakan ruang untuk pengalaman spiritual, penuh toleransi dan keberagaman. Dengan simbol-simbol agama yang bersatu dalam ketenangan hutan pinus, Beji Antaboga mendedikasikan dirinya sebagai tempat suci bagi semua umat beragama dalam semangat Pancasila.
Jika Anda mencari tempat yang memadukan keindahan alam dan suasana keagamaan yang kental, Beji Antaboga adalah jawabannya. Sambutlah keindahan spiritual di balik pepohonan pinus yang rindang dan nikmati kerukunan yang menjadi ciri khas tempat ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |