Gresik Uji Coba Budidaya Bandeng Organik di Tambak Ujungpangkah

TIMESINDONESIA, GRESIK – Memaksimalkan potensi, petani tambak di Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik mengujicoba budidaya bandeng organik. Itu artinya, seluruh proses budidaya tanpa menggunakan pupuk dan pakan kimia.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, tambak memakai pupuk organik ini merupakan pemecahan masalah kelangkaan pupuk di kalangan petani tambak setiap akan tebar ikan.
Advertisement
Untuk itu, Gus Yani bersama seluruh lembaga terkait menerapkan uji coba 1 tambak bandeng dengan Demonstrasi Plot (Demplot) pupuk organik yang diinisiasi oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono.
"Rata-rata Gresik di wilayah utara mulai Manyar, Bungah, Sidayu hingga Ujungpangkah fokus budidaya perikanan. Yang biasanya tradisi dicampur, tidak hanya bandeng tapi juga bader, nila, udang dan yang lainnya. Maka ini kita coba demplot 1 tambak tidak menggunakan pupuk kimia sama sekali," katanya, Jumat (22/12/2023).
Terobosan ini, kata Bupati Gresik menjadi sebuah solusi andaikata pupuk kimia terus berkurang kedepannya. Sehingga dapat terus menjaga sustainability kampung bandeng.
"Harapannya, ini bisa menjadi inspirasi kepada petani tambak yang lain," ujarnya.
Budidaya bandeng organik ini, kata dia akan menambah jenis produksi bandeng di "kampung bandeng" Desa Pangkahwetan dengan target budidaya hingga 1,8 ton di areal seluas 3 hektar dalam sekali panen.
Sementara total luas areal budidaya di Kampung Bandeng mencapai 330 hektar. Melihat potensi berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Gresik.
"Ini memaksimalkan produktivitas kampung bandeng," tambah dia.
Di tempat yang sama Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, mengucapkan terimakasih kepada Gus Yani karena telah mengizinkan riset budidaya ikan air payau menggunakan pupuk organik.
Menurutnya, hal ini akan sangat bermanfaat apabila terjadi kelangkaan pupuk kimia terus-menerus.
"Ketika ada kelangkaan pupuk kimia dan pupuk subsidi, ini akan menjadi permasalahan oleh petambak. Karena menggunakan pupuk tersebut sudah menjadi tradisi di sini. Maka kita melakukan riset bagaimana pupuk organik dapat menumbuhkan ganggang dan yang lain sebagai pakan ikan alami," katanya.
Bupati Ony juga mendoakan keberadaan kampung bandeng di Gresik dapat terus terjaga. Dia berpesan agar seluruh elemen dapat terus bersinergi dalam mewujudkan ketahanan pangan untuk masyarakat sekarang dan di masa depan.
Sementara itu, Kepala Desa Pangkahwetan Syaifullah Mahdi mengatakan, bahwa sejauh ini ujicoba menggunakan pupuk organik profam berjalan lancar. Selama 4 bulan ini dia menyatakan pertumbuhan bandeng cenderung baik.
"Lahan hampir 3 hektar ini kita coba 60.000 bibit bandeng setara 12 rean, meski umumnya cuma 2-3 rean. Dalam 4 bulan mulai Agustus sampai sekarang sudah berkisaran 1 kilo 3 ekor, paling kecil 1 kilo 4 ekor," ujarnya.
Untuk itu, dia mewakili petani tambak Desa Pangkah Wetan mengucapkan terimakasih kepada Bupati Gresik dan Bupati Ngawi. Dengan ujicoba ini dapat menjadi titik balik dalam menghadapi situasi kelangkaan pupuk.
"Ketika kita dihadapkan problem kelangkaan pupuk, ada solusi cerdas berupa pupuk profam, idealnya 1 hektar 1 ton dengan harga per kilo Rp. 2.500 maka 1 ton Rp. 2.500.000," ungkapnya.
Solusi tersebut secara langsung menjadi angin segar untuk para petani tambak. Yang awalnya secara umum 1 hektar membutuhkan pupuk kimia seharga Rp7 juta hanya membeli pupuk, kini dapat teratasi dengan pupuk organik profam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |