Cuaca Ekstrim, Forpi Kota Yogyakarta Ingatkan Pemkot Yogyakarta Awasi Baliho dan Reklame

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Hujan disertai angin kencang yang mengakibatkan pohon, baliho, dan reklame di sejumlah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tumbang pada Kamis (4/1/2024) menarik perhatian Forum Pemantau Independen atau Forpi Kota Yogyakarta.
Forpi meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Yogyakarta dan instansi terkait segera mengecek kondisi pohon di pinggir jalan raya. Pengecekan itu penting sebagai langkah antisipasi agar pohon yang sudah berusia tua atau rawan tumbang bisa segara dipotong.
Advertisement
“Pohon yang rantingnya mudah patah, jika membahayakan ya segera dipotong,” pinta anggota Forpi Kota Yogyakarta, Baharudin Kamba, Jumat (5/1/2024).
Selain pohon, Baharudin meminta kepada Satpol PP Pemkot Yogyakarta segera melakukan pengecekan terhadap keberadaan baliho dan reklame. Terutama, keberadan baliho dan reklame mili partai politik, caleg, dan tim sukses/relawan pasangan capres-cawapres.
Sebab, dari pantauan Forpi Kota Yogyakarta di lapangan ada banyak baliho dan reklame Pemilu 2024 yang dipasang secara sembarangan tanpa memperhatikan aspek keselamatan bagi pengguna jalan raya.
“Kalau dilihat di lapangan, ada banyak baliho dan reklame caleg dan capres yang dipasang asal-asalnya. Terutama reklame yang hanya menggunakan bambu dan kayu sehingga mudah ambruk. Apalagi ketika ada hujan disertai angin kecang. Tentu, reklame tersebut bakal mudah ambruk,” tandas Bahar, sapaan akrab Baharudin Kamba.
Selain itu, Baharudin meminta perlu adanya pengecekan ulang apakah baliho maupun reklamen telah memiliki izin atau tidak. Jika tidak memiliki izin terkait dengan Perda reklame di Kota Yogyakarta, maka tindakan tegas harus dilakukan dengan melakukan perobohan terhadap baliho maupun reklame yang tidak berizin tanpa tebang pilih.
“Forpi Kota Yogyakarta akan melakukan pemantauan terhadap sejumlah baliho maupun reklame yang ada di Kota Yogyakarta. Ini kami lakukan untuk mengantisipasi jangan sampai baliho dan reklame yang terpasang di Kota Yogyakarta menimbulkan korban jiwa,” pinta Baharudin. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |