Peristiwa Daerah

H-4 Pernikahan Putra Bungsu Wagub DIY, Pura Pakualaman Gelar Upacara Majang Tarub

Minggu, 07 Januari 2024 - 22:26 | 45.94k
Suasana ketika Kadipaten Pakualaman menggelar Upacara Majang Tarub serta Majang Pasereyan. Bertempat di tratag rambat Kagungan Dalem Bangsal Sewatama. (FOTO: Olivia Rianjani/TIMES Indonesia)
Suasana ketika Kadipaten Pakualaman menggelar Upacara Majang Tarub serta Majang Pasereyan. Bertempat di tratag rambat Kagungan Dalem Bangsal Sewatama. (FOTO: Olivia Rianjani/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Berbagai perhelatan menjelang resepsi pernikahan anak bungsu Wagub DIY, Kadipaten Pakualaman menggelar Upacara Majang Tarub serta Majang Pasereyan. Bertempat di tratag rambat Kagungan Dalem Bangsal Sewatama pada Minggu 24 Jumadilakir Jimawal 1957 bertepatan dengan 7 Januari 2024.

Prosesi dipimpin oleh Gusti Pangeran Harya Indrokusumo bersama Bendoro Pangeran Harya Kusumo Bimantoro. Prosesi diawali dengan mengawali doa dan wilujengan yang kemudian dilanjutkan dengan majang tarian yang terdiri dari pasang bleketepe dan pasang tuwuhan di Kuncung Tratag Kagungan Dalem Bangsal Sewatama, Tratag Kagungan Dalem Kepel, Kagungan Dalem Regol Danawara, Kagungan Dalem Pawon Ageng, dan Tratag Kagungan Dalem Bangsal Kepatihan.

Advertisement

Tarub sendiri dalam bahasa Jawa artinya hiasan untuk pernikahan, yang meliputi dedaunan. Sedangkan Majang adalah menata dengan terencana atas segenap perlengkapan yang akan digunakan oleh calon pengantin laki-laki dan perempuan di kamar masing-masing.

Upacara-Majang-Tarub-2.jpg

“Kedua upacara itu memuat harapan bagi pengantin agar kelak hidup selamat, sejahtera, indah, dan harmonis,” kata Gusti Pangeran Haryo Wijoyo Harimurti didampingi Bendoro Pangeran Haryo Kusumo Bimantoro, Minggu (7/1/2024).

Majang Pasareyan dilaksanakan di Kagungan Dalem Gedhong Ijem (Kamar Calon Pengantin Laki-Laki), Kagungan Dalem Gedhong Purwaretna (papan upacara tampakaya), Kagungan Dalem Kepatihan Gandhok Wetan (Kamar Calon Pengantin Putri).

Prosesi majang pasareyan itu dipimpin oleh Cepeng Damel Putri Bandara Raden Ayu Indrokusumo didampingi Bandara Raden Ayu Kusumo Bimantoro dan para sedherek Dalem putri.

Sementara Bleketepe yang terbuat dari anyaman daun kelapa yang dimaknai sebagai penyaring energi negatif, dengan harapan penyelenggaraan prosesi pernikahan dapat berjalan dengan selamat, lancar dan dalam berkah-Nya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES