Penghitungan Surat Suara di TPS 8 Kota Probolinggo Mendadak Ramai

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pemungutan dan perhitungan suara di TPS 8, Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, menjadi sorotan karena dilakukan lebih awal dari jadwal yang ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kota Probolinggo.
Pemungutan suara ini berlangsung dari pagi hingga siang hari pada Selasa (9/1/2024).
Advertisement
Ternyata, kegiatan pemungutan dan perhitungan suara tersebut merupakan simulasi untuk memastikan persiapan dan pelaksanaan pemungutan suara pada hari pemilihan berjalan lancar.
Simulasi ini melibatkan personel penyelenggara, yakni calon anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), serta pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Lokasinya di TPS 8, Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, dengan penataan tempat yang mengikuti denah TPS.
Upik Raudhotul Hasanah, Komisioner KPU Kota Probolinggo Divisi Teknis Penyelenggaraan, menjelaskan, persiapan tidak hanya untuk pemilih yang terdaftar di DPT, tetapi juga untuk pemilih kategori DPTb (Daftar Pemilih Tambahan) dan DPK (Daftar Pemilih Khusus), termasuk pemilih disabilitas.
“Termasuk di antaranya pengawas TPS dan saksi dari capres-cawapres, parpol, dan DPD,” ucap Upik
Dalam simulasi yang berlangsung hingga pukul 13.00, KPPS sudah siap di lokasi sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah itu, TPS dibuka oleh Ketua KPPS pada pukul 07.00 WIB.
Selama simulasi, lima kotak suara lengkap dengan specimen surat suara, formulir, alat coblos, bantalan, bilik suara, alat tulis, dan tinta telah disiapkan. Penanda bagi KPPS 1 hingga 7 juga telah disediakan.
Karena simulasi ini dibuat menyerupai situasi sebenarnya, KPU juga menyediakan sarana prasarana TPS, seperti tenda, kursi, meja, dan pengeras suara.
"Simulasi ini kami lakukan mendekati kondisi riil saat pelaksanaan nanti,” tambah Upik.
Proses simulasi melibatkan KPPS 1 dalam memimpin pengambilan sumpah bagi seluruh anggota KPPS beserta petugas ketertiban TPS.
Setelah itu, KPPS 1 membuka kotak suara yang tersegel sambil menunjukkannya kepada pengawas TPS dan saksi.
Proses selanjutnya meliputi pengeluaran dan penghitungan jumlah setiap dokumen dan peralatan, serta penerimaan sampul yang berisi surat suara, termasuk menghitung surat suara untuk setiap jenis pemilihan.
Kotak suara kemudian dikunci kembali untuk digunakan dalam proses selanjutnya.
Setelah itu, KPPS 1 membacakan tata tertib pemungutan dan penghitungan suara.
Selanjutnya, satu per satu pemilih masuk ke TPS untuk menyerahkan formulir undangan dan KTP elektronik kepada KPPS 4 dan 5.
Upik menekankan pentingnya bagi pemilih untuk memeriksa semua jenis surat suara sebelum masuk ke bilik suara, untuk memastikan bahwa semua surat suara tidak rusak atau sudah tercoblos dan menggunakan alat coblos yang disediakan.
"Penting bagi pemilih sebelum masuk ke bilik suara, memeriksa semua jenis surat suara untuk memastikan semua surat suara tidak rusak atau sudah tercoblos dan pastikan menggunakan alat coblos yang disediakan," lanjut Upik.
Pemungutan suara ditutup pada pukul 13.00 WIB untuk dilanjutkan dengan penghitungan suara.
Proses penghitungan dimulai dengan surat suara presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan kemudian DPRD kabupaten/kota.
Proses rekapitulasi tidak hanya dilakukan secara manual tetapi juga menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
"Kejadian khusus juga kita simulasikan. Misal saksi tidak mau menandatangani berita acara hasil pungut hitung. Simulasi ini dilakukan dua kali. Selanjutnya pada tanggal 17 Januari 2024," tandas Komisioner KPU Kota Probolinggo itu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |