Peristiwa Daerah

Gunung Marapi Erupsi, Keluarkan Dentuman dan Lontarkan Batu Api

Sabtu, 13 Januari 2024 - 12:29 | 40.04k
Penampakan lontaran batu api dari hasil dokumentasi relawan Siaga Marapi Sumatera Barat. Gunung berstatus Siaga itu terus mengalami erupsi yang kali ini terlihat jelas adanya batu api yang keluar dari puncak, Sabtu (13/1/2024). (Foto: Antara/HO-BPBD)
Penampakan lontaran batu api dari hasil dokumentasi relawan Siaga Marapi Sumatera Barat. Gunung berstatus Siaga itu terus mengalami erupsi yang kali ini terlihat jelas adanya batu api yang keluar dari puncak, Sabtu (13/1/2024). (Foto: Antara/HO-BPBD)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAGunung Marapi (2.891 mdpl) di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas erupsi pada Sabtu (13/1/2024) dini hari. Erupsi tersebut disertai dengan dentuman keras dan lontaran batu api yang melibatkan Tim Siaga Marapi, termasuk sejumlah relawan dari TNI-Polri dan BPBD.

Iggoy el Fitra, seorang pewarta foto ANTARA yang berada di posko, menuturkan pengalamannya. "Saya dan Tim Siaga Marapi menginap di masjid perkampungan sejauh lima kilometer dari puncak saat Marapi meletus. Saya dan warga lain melihat jelas adanya lontaran batu api dari puncak," ujarnya, Sabtu (13/1/2024).

Advertisement

Saat erupsi terjadi, terdengar dentuman keras selama beberapa detik dan pijaran cahaya dari lontaran batu api dapat terlihat secara kasat mata.

"Suara keras berdentum seperti bom membangunkan hampir seluruh relawan dan warga sekitar. Cahaya kemerahan jelas terlihat di sekitar puncak hingga satu menit, kemudian kembali padam," tambah Iggoy.

Sebelum erupsi, beberapa warga di sekitar Gunung Marapi telah mengungsi ke lokasi yang lebih jauh akibat suara gemuruh yang kerap terdengar. Meski tidak selalu diikuti oleh erupsi, suara gemuruh tersebut membuat beberapa keluarga memilih mengungsi mandiri demi keselamatan anak-anak mereka.

Petugas Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo, mengkonfirmasi bahwa erupsi tersebut mengeluarkan material lava. "Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi sementara 34 detik," kata Teguh.

Namun, informasi lebih lanjut terkait lava atau batu api yang keluar dari kawah serta arah dan jauh lontarannya belum diungkapkan.

Sejak awal Desember 2023, Gunung Marapi telah mengalami 123 letusan dan 655 hembusan. Saat ini, gunung berada pada Status level III (siaga) dengan rekomendasi agar masyarakat tidak memasuki wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah Verbeek). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES