Resmikan Gedung Baru 5 Lantai, Gubernur Khofifah Usul Ubah Nama RSMM

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Gubernur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Gedung Rawat Jalan dan Kamar Operasi Modular Operating Theatre (MOT) Rumah Sakit Mata Masyarakat (RSMM) Jatim, Jalan Ketintang Selatan I Surabaya, Selasa (16/1/2024).
Gubernur Khofifah mendukung pembangunan gedung baru lima lantai ini untuk memaksimalkan pelayanan. Karena gedung sebelumnya sudah tidak bisa menampung pasien.
Advertisement
Gedung RSMM Jatim secara keseluruhan dilengkapi berbagai layanan. Ada Instalasi Gawat Darurat (IGD) mata dan umum, kamar operasi Modular Operating Theatre (MOT) sebagai fasilitas terbaru, klinik rawat jalan, klinik spesialis mata umum, klinik spesialis mata divisi retina, divisi glaukoma, divisi infeksi dan imunologi, divisi mata anak, divisi rekonstruksi, divisi refraksi, penyakit dalam, Poli VIP dan LASIK. Kemudian juga gedung Rawat Inap VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III, Isolasi serta lainnya.
Gedung baru Rumah Sakit Mata Masyarakat (RSMM) Jatim, Jalan Ketintang Selatan I Surabaya, Selasa (16/1/2024). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Selain itu, Gubernur Khofifah mengusulkan perubahan nama bagi RSMM Jatim. Karena sebagian besar publik tidak mengetahui RSMM Jatim. Padahal rumah sakit ini telah mendapat apresiasi positif dari masyarakat. Banyak tokoh besar melakukan perawatan gangguan penglihatan di sini.
"Kadang-kadang soal nama harus pakai bubur merah dan tumpeng. (Nama RSMM ini, red) kurang keren. Kalau misalnya berkenan memberikan nama Dekan FK yang berdedikasi atau dokter mata siapa yang nanti akan kita pakai. Setelah itu minta izin keluarga dan diganti namanya. Karena image building dan opinion building menjadi penting," kata Khofifah.
"Sebentar lagi cari nama baru," tandasnya.
Dengan gedung baru dan peningkatan kualitas serta nama baru nanti, Khofifah berharap masyarakat semakin nyaman berobat di RSMM Jatim.
Pada kesempatan yang sama, acara peresmian gedung baru ini juga menjadi ajang peluncuran Aplikasi SIGALON dan Aplikasi Desis. Dengan aplikasi ini masyarakat dapat melakukan screening mata secara mandiri. Peningkatan kapasitas dan fasilitas tersebut bertujuan mengantarkan RSMMM sebagai rumah sakit terbaik bertaraf nasional.
Direktur RSMM Jatim dr Eka Basuki Rahmat mengungkapkan, RSMM Jatim merupakan satu-satunya rumah sakit khusus mata Tipe B milik Pemprov Jatim dengan sejumlah pelayanan unggulan.
"Kami senantiasa melakukan pengembangan pelayanan dan beberapa pelayanan unggulan," kata dr Eka.
Layanan itu seperti LASIK, vitreoretina, low vision katarak dan bedah refraktif. RSMM Jatim memiliki 206 pegawai, 16 dokter spesialis mata, 1 dokter spesialis patologi klinis dan 1 dokter spesialis penyakit dalam.
Dokter Eka menyebut bahwa selama 2021 ada 45.946 kunjungan dan tahun 2022 61.833 kunjungan di RSMM Jatim.
"Alhamdulillah tahun 2023 kunjungan kami bisa meningkat menjadi 67.738," ujarnya.
RSMM Jatim juga merawat penyakit yang menyebabkan kebutaan selama 2023 kemarin. Nomor satu adalah penyakit vitreoretina sebesar 13 ribu kunjungan dalam satu tahun. Kemudian penyakit katarak 11 ribu kunjungan dan disusul glaukoma sebesar 9 ribu kasus sepanjang 2023.
Dokter Eka mengungkapkan bahwa permasalahan di RSMM Jatim adalah penumpukan pasien dan terbatasnya area parkir.
"Dengan adanya penumpukan-penumpukan tersebut ada antrean maka kami mengajukan pada saat itu untuk pembangunan gedung lima lantai. Alhamdulillah dengan adanya gedung yang baru ini semoga berdampak positif terhadap kualitas perawatan terutama rawat jalan khususnya dari RSMM Jatim," ujarnya.
Begitu pula sebelum adanya MOT, angka infeksi luka operasi tidak memenuhi standar.
"Alhamdulillah kemarin dengan adanya pembangunan MOT sudah dilakukan uji kuman, hasilnya memenuhi standar. Alhamdulillah walaupun belum kami gunakan, Insya Allah nanti setelah peresmian segera baik rawat jalan maupun MOT segera digunakan. Untuk MOT setelah mendapatkan uji kuman yang kedua, layanan ini akan segera kami gunakan," katanya.
Di sisi lain, kata dr Eka, sebagai rumah sakit pemberi pelayanan kesehatan mata, RSMM Jatim juga mengembangkan ophthalmology community.
RSMM telah melakukan screening di beberapa sekolah dan Rumah Anak Prestasi bekerja sama dengan Puskesmas serta screening pondok pesantren esantren atau komunitas lainnya.
"Sehingga kami mengembangkan Aplikasi SIGALON dan Aplikasi Desis yang merupakan aplikasi berdasarkan web base agar masyarakat bisa melakukan screening mandiri untuk mengetahui kondisi gangguan penglihatan," katanya.
Aplikasi ini juga diharapkan semakin mengembangkan layanan ophthalmology RSMM Jatim. Tak hanya itu saja. RSMM juga bekerja sama dengan RSUD Dr Soetomo dan Fakultas Kedokteran Unair untuk melakukan pendidikan dokter spesialis dalam bidang keilmuan mata dengan rumah sakit jejaring dan RSUD Dr Soetomo.
Dalam bidang pendidikan ini, RSMM Jatim bekerja sama dengan STIESIA, STIKES dan Poltekes. Termasuk berproses dalam mengembangkan rumah sakit pendidikan bersama dengan FK Unusa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |