Pengamen dan Jukir Liar Meresakan Wisatawan Malioboro, Ini Respon Pj Wali Kota Yogyakarta

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo angkat bicara terkait pengamen yang viral di media sosial. Singgih memutuskan mengambil kebijakan tegas atas keberadaan pengamen dan juru parkir (jukir) liar yang dinilai sangat meresahkan wisatawan di Kawasan Malioboro.

Singgih menegaskan, Pemkot Yogyakarta sudah menindak tiga pengamen tersebut. Mereka sudah diminta membuat pernyataan tidak melakukan perbuatan serupa.

“Kita temukan tiga orang pengamen dan sudah membuat pernyataan di atas materai untuk tidak mengulang lagi. Mengakunya dalam keadaan mabuk. Semoga ini tidak akan terjadi lagi karena benar-benar meresahkan masyarakat dan wisatawan di Malioboro,” kata Singgih di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (18/1/2024).

Selain pengamen, Pemkot Yogyakarta juga melakukan penertiban terhadap pedagang (PKL) yang berjualan di jalur pedestrian Malioboro. Padahal, jalur pedestrian di kawasan itu dilarang sebagai lokasi berjualan.

“Sementara kaitannya dengan pedagang-pedagang yang masih melakukan aktivitasnya di (jalur) pedestrian Malioboro, kita terus lakukan edukasi dan penindakan supaya tidak berjualan di situ,” imbuh Singgih.

Tidak pengamen dan pedagang liar, Pemkot Yogyakarta juga banyak mendapat laporan terutama soal perparkiran di Senopati. Dalam laporannya itu bukan terkait tarif parkir, melainkan tindakan juru parkir (jukir) yang tidak memberikan karcis parkir.

“Pagi ini sudah kita lakukan pemanggilan (jukir) untuk dilakukan pembinaan di Dinas Perhubungan, meski saya belum dapat report tapi pasti kita tindaklanjuti. Kalau nanti ditemukan bersama, tentu kita lakukan peringatan dan penindakan,” terang Singgih. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement