Rakernas IKAPETE Berakhir, Ini Sikap dan Rekomendasi Jelang Pemilu 2024

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Rangkaian Rakernas dan Halaqah Kebangsaan yang digelar Presnas IKAPETE (Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng) di Hotel Arayanna Trawas, Mojokerto berakhir, Sabtu (27/1/2024). Di penghujung Rakernas IKAPETE, dibacakan rekomendasi yang sebelumnya telah dibahas bersama PC, PW se-Indonesia peserta rapat kerja nasional.
Di antara rekomendasi yang dibacakan Sekjen Presnas IKAPETE, H. Ahmad Roziqi, adalah ditujukan kepada pemerintah menjelang pesta demokrasi 2024.
Advertisement
"Menjelang pesta demokrasi di Indonesia, semua pihak terutama pemerintah supaya menjaga netralitas dan terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Janganlah perbedaan pendapat di antara warga bangsa menyebabkan perpecahan. Ini penting, karena Pilpres, Pileg dan Pemilu rentan terjadi perbedaan yang menimbulkan perpecahan," kata Ahmad Roziqi.
"Sebagaimana Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari dalam qanun asasi, menyampaikan arti pentingnya kebersamaan dan gotong-royong dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia, sehingga tercipta ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, basyariyah, dan insaniyah, terutama ukhuwah nahdliyah dan ukhuwah alumniyah," papar Sekjen Presnas IKAPETE H. Ahmad Roziqi saat membacakan rekomendasi Rakernas.
Penyerahan IKAPETE Award kepada PC dan PW saat Rakernas di Trawas, Mojokerto. (Foto: Bambang/TIMES Indonesia)
Rakernas IKAPETE juga menyampaikan rekomendasi agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama diharapkan mampu menjadi teladan dalam menjalankan politik kebangsaan dan menguatkan kembali ke khittah Nahdlatul Ulama (NU).
Selain itu, dibacakan juga rekomendasi internal untuk penguatan organisasi IKAPETE, wadah alumni Pesantren Tebuireng dalam rangka penguatan khidmahnya kepada masyarakat luas di berbagai bidang.
Sebelum penutupan Rakernas, Ketua Umum Presnas IKAPETE Prof. Dr. H. Maskuri Bakri menegaskan komitmennya untuk merealisasikan pembangunan Graha IKAPETE yang menelan dana lebih dari Rp30 miliar.
Maskuri Bakri menjelaskan, IKAPETE mengambil posisi sebagai penyejuk dan pengayom dalam suasana politik saat ini. Dia memaparkan pentingnya menjaga kontestasi pemilu agar tidak saling menyakiti. Masyarakat khususnya para alumni diminta saling menghormati satu sama lain.
“Kami akan tetap saling menghormati meskipun memiliki pilihan yang berbeda, karena kami menyadari bahwa perbedaan adalah keniscayaan,” ungkap Maskuri, Ketua Umum Presidium Nasional IKAPETE. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Bambang H Irwanto |
Publisher | : Sholihin Nur |