Peristiwa Daerah

Dinkes Kota Kupang Sebut 15 Kasus DBD Terdeteksi Awal Tahun 2024

Kamis, 01 Februari 2024 - 10:14 | 100.02k
drg Retnowati, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang NTT. (FOTO: Pos Kupang Tribunews)
drg Retnowati, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang NTT. (FOTO: Pos Kupang Tribunews)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KUPANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang Provinsi NTT menyebut kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Kupang di awal tahun 2024 ini mencapai 15 kasus.  

“Kasus DBD di Kota Kupang ini di awal tahun pada 24 Januari 2024 tercatat 15 kasus,” kata Kepala Dinkes Kota Kupang drg Retnowati, Kamis (1/2/2024).

Advertisement

Ia mengatakan, kasus DBD tahun 2024 ini jumlahnya menurun bila dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2023 lalu sebanyak 46 kasus.

Menurut dia, kasus DBD biasanya terjadi dan terbanyak di Kecamatan Oebobo. Namun, pihaknya telah melakukan pengamatan hingga saat ini kasus DBD di wilayah ini dapat menurun drastis. 

Ia menyebutkan, penurunan kasus DBD ini dipengaruhi oleh penerapan teknologi nyamuk wolbachia yang diterapkan di Kecamatan Oebobo dengan menyasar semua wilayah dari kelurahan hingga kecamatan.

“Dengan penerapan teknologi nyamuk wolbachia ini kita juga menyasar di semua wilayah kelurahan maupun kecamatan di Kota Kupang,” ujarnya.

Retnowati menjelaskan, penurunan kasus DBD ini terjadi sebanyak 66 persen jika dibandingkan dengan persentase tahun sebelumnya. Demikian juga pasien yang rawat inap di rumah sakit menurun dengan jumlah dua hingga tiga pasien.

“Jadi dari hasil penerapan teknologi nyamuk wolbachia ini kasus DBD ini bisa diturunkan,” tuturnya. 

Lebih lanjut ia mengungkapkan, di tahun 2024 ini penerapan teknologi nyamuk wolbachia akan dilanjutkan di dua lokasi, yakni Kecamatan Maulafa dan Kecamatan Kelapa Lima. Pertimbangannya, di dua kecamatan tersebut memiliki jumlah kasus DBD yang cukup tinggi.

“Jadi dengan teknologi nyamun wolbachia kita akan terus mengevaluasi yang tujuannya agar mencapai hasil yang diarapkan,” harapnya.

Ia menambahkan, upaya-upaya lain untuk membasmi nyamuk DBD adalah dengan melakukan fogging dan penaburan larvasida yang disesuaikan dengan kebutuhan.

“Misalnya fogging yang biasanya dilakukan 75 kali dalam setahun yang dialami penurunan hingga saat ini baru tiga lokus diarea yang d fogging karena kasus DBD,”jelasnya

Kepala Dinkes Kota Kupang ini mengimbau masyarakat agar tetap melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk di setiap lingkungan seperti menguras dan menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas (3M Plus) serta menabur bubuk larvasida di tempat penampungan air. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES