Segini Jumlah Penduduk Kabupaten Majalengka, Laki-laki Lebih Banyak

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Jumlah penduduk Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada tahun 2023 mengalami peningkatan lebih dari 14 ribu jiwa dari tahun sebelumnya.

Dikutip dari laman resmi Instagram opendata.majalengkakab.go.id, pada Jumat (2/2/2023) total penduduk Kabupaten Majalengka, tercatat hingga akhir tahun 2023 berjumlah 1.354.803 jiwa.

Advertisement

Terdapat kenaikan sebanyak 14.787 jiwa atau 1,09 persen dari tahun sebelumnya. Dari total 1.354.803 penduduk itu, sebanyak 681.959 jiwa adalah laki-laki (50,34 persen). Sedangkan 672.844 jiwa lainnya ialah perempuan (49,66 persen).

Dalam data tersebut juga melaporkan, bahwa usia penduduk di kota berjuluk Angin ini terbagi Tiga golongan. Diantaranya, penduduk usia produktif, penduduk usia non produktif dan penduduk lansia.

Diantaranya, untuk penduduk usia produktif sebanyak 930.718 (69 persen) dan penduduk usia non produktif 313.215 (23 persen) serta penduduk usia lansia berjumlah 110.870 (8 persen)

Database yang bersumber dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Majalengka itu, juga mencatat bahwa penduduk warga Bumi Sindangkasih ini terbanyak dikuasai oleh rentang usia 40-44 tahun.

Sehingga jika mengacu berdasarkan data tersebut, bahwa Kabupaten Majalengka hingga sampai saat ini bukan dikuasai oleh kalangan Gen Z atau Milenial, melainkan dikuasi oleh rentang usia 40-44 tahun.

Menurut para ahli, bahwa di usia 40 tahun adalah usia dimana manusia telah mencapai puncak kematangan hidup, baik dari segi fisik, emosional maupun spritual. Usia dimana mereka banyak melahirkan karya - karya yang bermanfaat dan fenomenal dalam catatan sejarah hidupnya.

Bahkan, yang bikin menarik Sex Ratio penduduk Kabupaten Majalengka mencapai 101,3 persen. Yang artinya jumlah penduduk laki - laki lebih banyak dibanding penduduk perempuan.

Itulah jumlah penduduk Kabupaten Majalengka yang dikuasi oleh laki-laki. Sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan kajian dan perumusan kebijakan ke depan dan sekaligus juga dapat diperlukan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.