Menyusul UGM dan UII, Forum 2045 Serukan Petisi Tobat Moral

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Mengikuti jejak tiga universitas Yogyakarta lainnya yaitu UGM, UMY dan UII, kini giliran Forum 2045 yang terdiri dari guru besar dan akademisi menyerukan tobat etika dan moral kepada para pemimpin bangsa. Mereka menilai Indonesia kita kini berada di tepi jurang tuna etika.
Kepala Senat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof Heru Kurnianto Tri Tjahyono yang membacakan petisi Tobat Moral mengatakah bahwa, seruan petisi Forum 2045 itu untuk mengingatkan bangsa terutama penyelenggara negara bahwa Indonesia saat ini yang sedang tidak baik-baik saja atau ada banyak hal yang harus diperbaiki.
Advertisement
“Karena sebetulnya kalau para guru besar atau akademisi itu sudah bicara ini berarti persoalannya sudah bukan hoaks lagi, ini indikasinya jelas karena sudah mengamati sampai mengobservasi problemnya," terang Prof Heru Kurnianto Tri Tjahyono usai membacakan petisi Forum 2045, Sabtu (3/1/2024).
Heru menambahkan, keadaan ini sudah darurat demokrasi bahkan bisa menjadi catatan sejarah yang buruk bagi generasi mendatang. Karenanya, ia berharap lewat petisi Forum 2045 ini agar segala kerusakan moral dihentikan, dengan tobat etika dan moral.
“Kami ingin pemerintah menjadi pihak yang netral dalam penyelenggaran pemilu 2024 ini, jangan sampai terjadi abbuse of power (penyalahgunaan kekuasaan) tapi bagaimana menggunakan kekuasan yang proposional, saya kira itu saja,” imbuhnya.
Forum 2045 Sebut Pernyataan Jokowi Tanggapi Petisi Itu 'Normatif'
Presiden RI Jokowi telah menanggapi terkait petisi dari kampus-kampus atau universitas yang ditujukan kepadanya. Namun, Jokowi enggan berkomentar banyak, hanya saja dirinya menyebut hal itu termasuk proses demokrasi.
Menanggapi hal itu, Heru menyebut, pernyataan kepala negara itu terbilang normatif. “Ya memang benar itu, tapi jawaban beliau (Jokowi) normatif yang ini adalah proses demokrasi, tapi penting untuk menyentuh aspek kontennya apa nih sebetulnya substansi atau suara dari kampus-kampus ini. Intinya, cuma ya normatif tidak pada substansinya,” tandas Heru.
Heru menegaskan, acara Forum 2045 ini netral atau tidak berpihak kepada salah satu paslon. “Saya kira kalau kampus itu secara umum relatif lebih netral, tapi kita juga engga bisa menjamin, pastinya setiap orang punya kepentingan. Cuma yang namanya masyarakat akademik itu masyarakat yang relatif lebih netral dalam melihat persoalan,” terangnya
Pada kesempatan yang sama, Dosen Purna Tugas UNY, Prof Dr Yoyon Suryono menekankan kepada seluruh masyarakat agar kedepan untuk memilih pemimpin yanh tegas menindak melanggar etika dan moral serta merasa berada di atas peraturan perundangan.
“Sekali lagi, kehidupan bangsa dan negara tanpa etika dan moral akibatnya akan berbahaya bagi perkembangan bangsa ke depan. Oleh karena itu, mari kita bertobat bersama,” ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |