Ribuan APK Prabowo-Gibran di Banyuwangi Mendadak Hilang Misterius, TKD: Kami akan Melawan

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ribuan Alat Peraga Kampanye (APK) capres cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran, di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendadak hilang misterius. Sekejab kejadian tersebut membuat Tim Kampanye Daerah (TKD) geram.
“Kami akan melawan!. Kalau kami dikuyo-kuyo, kami akan melawan!,” lantang Ketua TKD Prabowo-Gibran Banyuwangi, Ir H Sumail Abdullah, saat konfrensi pers di Sekretariat TKD Prabowo-Gibran Banyuwangi, di Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, Senin (5/2/2024).
Advertisement
“Tolong jangan ciderai demokrasi di Banyuwangi ini, semua harus menjunjung tinggi demokrasi,” imbuhnya.
Amarah dan kejengahan yang dirasakan TKD Prabowo-Gibran di Banyuwangi, kali ini memang cukup beralasan. Bagaimana tidak, ribuan APK capres cawapres nomor urut 2 yang dipajang DPC Partai Gerindra Banyuwangi, DPC Partai Demokrat Banyuwangi serta partai pengusung lainnya mendadak hilang entah kemana.
Terlebih raibnya ribuan APK Prabowo-Gibran ini terjadi dijelang acara kampanye Ganjar-Mahfud, yang rencananya digeber di RTH Maron, Genteng, pada Kamis, 8 Februari 2024 mendatang.
Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, SH, MH. (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Dan yang kini terjadi dilapangan, APK Ganjar-Mahfud, menjadi pemandangan paling mendominasi disetiap jalanan Bumi Blambangan.
“Ini adalah cara-cara praktik politik kotor, keji, dan memuakkan!. Hari ini masyarakat Banyuwangi marah. Terus terang, jangan ajari kami 02 (TKD Prabowo-Gibran Banyuwangi), untuk berpolitik secara santun dan beradab, sementara mereka melakukan demokrasi dengan cara-cara biadab,” urai Sumail.
Kondisi ini diprediksi bakal menghangatkan suhu politik Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) di kabupaten paling ujung timur pulau Jawa. Meskipun belum diketahui pasti siapa pelaku dalam kasus hilangnya ribuan APK Prabowo-Gibran di Banyuwangi.
“Saya minta kepada aparat penegak hukum untuk mencari dan menindak tegas para pelakunya. Kepada Kapolresta Banyuwangi, tolong jaga kedamaian, kesejukan dan jaga demokrasi yang baik di Banyuwangi ini,” cetusnya.
Sumail, yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Banyuwangi, mengaku sangat prihatin. Terlebih sebelumnya, dalam setiap kegiatan kampanye Prabowo-Gibran di Banyuwangi, pihaknya senantiasa menjunjung tinggi demokrasi. Dengan kata lain, tidak ada satu pun APK pasangan capres cawapres lain yang diganggu. Semua tetap bebas terpajang ditempatnya.
Dicontohkan, saat kampanye Prabowo-Gibran, yang dihadiri Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di RTH Maron, Genteng, Banyuwangi, Senin, 29 Januari 2024 lalu. Termasuk disekitar lokasi kegiatan, APK capres cawapres dan atribut partai lain dibiarkan tetap bertengger. Tak ada satu pun yang diganggu.
“Juga saat kedatangan Pak Agus Gumiwang, tokoh Golkar, Menteri Perindustrian. Semua APK milik partai dan paslon yang lain kami jaga, kami pelihara, tidak boleh dirusak atau disingkirkan. Tidak boleh dihilangkan. Inilah cara-cara kami berpolitik, seperti itu,” ujar Sumail.
Atas kejadian ini, dia mengajak seluruh elemen masyarakat Banyuwangi, yang mayoritas pendukung Prabowo-Gibran, untuk tetap tenang. Tidak mudah tersulut dinamika politik Pileg Pilpres yang kian hari kian memanas.
“Mari kita solidkan, kita tingkatkan kekompakan. Kita wujudkan Prabowo-Gibran, menang mutlak di Banyuwangi,” ucapnya.
Rencananya, TKD Prabowo-Gibran Banyuwangi, akan melapor kepada Bawaslu dan aparat penegak hukum terkait kasus hilangnya ribuan APK Prabowo-Gibran. Kesigapan dan ketegasan aparat diharapkan mampu menjadi angin segar dalam mengembalikan kondusifitas masyarakat.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, SH, MH, mengaku sangat prihatin atas hilang misteriusnya ribuan APK Prabowo-Gibran. Menurutnya, fenomena ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena bisa menodai kemurnian pesta demokrasi di Indonesia.
“Bersama TKD Prabowo-Gibran Banyuwangi, rencananya kejadian ini akan kita laporkan,” tandasnya.
Sebagai pelopor pendidikan politik moderen, Michael menganggap hilangnya ribuan APK Prabowo-Gibran di Banyuwangi, merupakan ancaman rusaknya demokrasi.
“Namanya pesta demokrasi itu tentunya identik dengan atribut dan suka cita, namanya juga pesta. Untuk itu, hilangnya ribuan APK Prabowo-Gibran ini harus diusut sampai tuntas,” ucap pria yang juga Wakil Ketua DPRD Banyuwangi ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |