PMII Kota Tasikmalaya Geruduk KPU dan Bawaslu

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII Kota Tasikmalaya melakukan aksi demonstrasi di Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kota Tasikmalaya pada Rabu (7/2/2024) siang.
Dalam aksi yang digelar di Jalan SKP, Lengkong, Tawang, Kota Tasikmalaya puluhan mahasiswa membentangkan spanduk-spanduk kritikan terhadap KPU Kota Tasikmalaya.
Advertisement
Menurut pantauan di lokasi, para mahasiswa tersebut tidak hanya melakukan orasi, tetapi juga membakar sebuah ban mobil di depan halaman Kantor KPU Kota Tasikmalaya.
Ketua PC PMII Kota Tasikmalaya, Muhammad Satriana Ilham, menjelaskan bahwa aksi tersebut merupakan respons terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat, terutama dalam pelaksanaan tahapan pemilu 2024.
Satriana menyatakan bahwa aksi tersebut dilakukan untuk mempertanyakan honor transportasi yang didapatkan oleh para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Tasikmalaya yang diduga mengalami pemotongan.
"Kita memastikan tidak terjadinya indikasi pemotongan anggaran uang transportasi yang diberikan KPU Kota Tasikmalaya," ujar Satriana, Rabu (7/2/2024).
Selain itu, para mahasiswa juga mengkritisi besarnya anggaran KPU Kota Tasikmalaya dan menyoroti kenetralitas penyelenggara pemilu.
Mereka mengungkapkan perbedaan besaran uang transportasi antara Kota Tasikmalaya dengan kabupaten-kabupaten di sekitarnya, serta menyatakan kekhawatiran terhadap kemungkinan penggunaan institusi tersebut sebagai alat pemenangan.
Sementara itu Ketua KPU Kota Tasikmalaya, Asep Riswaman, menegaskan bahwa tidak ada pemotongan dalam besaran uang yang diberikan kepada KPPS di kelurahan.
Menurutnya, nominal bantuan transportasi sebesar Rp25 ribu telah dianggarkan sesuai dengan keputusan Sekretaris KPU Kota Tasikmalaya.
"Di Kota Tasikmalaya untuk bantuan transportasi pelantikan KPPS memang nominalnya Rp25 ribu, sudah dianggarkan segitu, kami tidak melakukan sepeser pun," kata Asep saat menemui puluhan massa aksi.
Dengan aksi ini, para mahasiswa berharap agar pihak terkait dapat memberikan kejelasan terkait anggaran dan menjamin netralitas dalam penyelenggaraan pemilu demi menjaga integritas dan kepercayaan publik.
Tidak hanya Kantor KPU, puluhan mahasiswa PMII Kota Tasikmalaya dengan menggunakan sebuah mobil pickup yang sudah dilengkapi sound system juga menggelar aksi di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tasikmalaya dan Bale Kota Tasikmalaya sebagai bentuk penekanan terhadap tuntutannya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |