Peristiwa Daerah

BPBD Jatim dan Dinas PU SDA Kawal Normalisasi Kali Butung 

Rabu, 07 Februari 2024 - 16:10 | 17.07k
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto dan Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Jatim Baju Trihaksoro saat meninjau lokasi terdampak banjir Kali Butung Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, Rabu (7/2/2024).(Foto: TIMES Indonesia)
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto dan Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Jatim Baju Trihaksoro saat meninjau lokasi terdampak banjir Kali Butung Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, Rabu (7/2/2024).(Foto: TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur (BPBD Jatim) Gatot Soebroto bersama Kepala Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Jatim Baju Trihaksoro turun langsung memantau proses penanganan banjir di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Rabu (7/2/2024).

Sejak semalam sampai saat ini evakuasi warga masih berlangsung karena rumah mereka terkena banjir rob hingga setinggi 50 centimeter. 

Advertisement

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan, hujan deras disertai angin kencang terjadi mulai Selasa (6/2/2024) sore kemarin di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo.

Akibatnya, banjir tidak terhindarkan. Kondisi paling parah terpantau di Wilayah Kecamatan Waru. Banjir merupakan luapan Sungai Butung dan Sungai Silir. 

"Kedua sungai ini tidak mampu menampung luapan sehingga tumpah ke darat menggenangi perkampungan yang di Wilayah Waru," kata Kalaksa Gatot.

Untuk menanggulangi korban jiwa, Kalaksa Gatot menginstruksikan gerak cepat evakuasi warga  menuju Masjid Al Matin milik BPBD Jatim yang disulap sebagai tempat pengungsian. Total 4.000 KK terdampak dari 15 RW yang ada di wilayah tersebut.

Dapur umum juga didirikan guna melayani warga yang mengungsi. Tiga dapur umum didirikan di tiga desa yang terdampak. Sementara warga yang mengalami sakit juga dievakuasi menuju RSUD Sidoarjo. 

Sedangkan upaya mengurangi banjir, nantinya alat berat akan diturunkan untuk proses normalisasi Kali Butung. Pompa mobile dari Kabupaten Sidoarjo juga diturunkan guna mengurangi banjir.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Jatim Baju Trihaksoro mengungkapkan jika kondisi luapan terkait dengan avtur Kali Butung. Sementara penyebab lain adalah sampah, enceng gondok dan sedimentasi. Akibatnya aliran air tidak berjalan lancar. Kebetulan dekat dengan perumahan warga. 

"Banjir ini tidak diperkirakan sebelumnya. Dua hari ini hujan deras turun dan robnya tinggi, ketinggian air pasang di laut sampai 1,5 meter. Banjir dampak dari rob dan banyak sampah dan enceng gondok," kata Baju saat meninjau lokasi. 

Cuaca ekstrem yang terjadi sesuai dengan ramalan BMKG bahwa dua hari terakhir terjadi hujan yang disertai angin kencang. Sedangkan banjir rob diperkirakan terjadi 6-12 Februari. Air yang seharusnya mengalir di laut tidak bisa mengalir lancar.

Guna menanggulangi banjir, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Jatim melakukan kordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas sebagai pengelola, BPBD Jatim, dan Pemkab Sidoarjo.

"Hari ini kita secara bersama melihat titik sampah dan enceng gondok tersebut untuk normalisasi," ujar Bayu. 

Sedangkan pintu air sejauh ini belum dibuka. Dikarenakan ketinggian air pasang 1,5 meter sehingga tidak memungkinkan pintu air dibuka. Bayu mengatakan jika pintu air dibuka, maka potensi banjir bisa lebih besar lagi tidak terelakan dan air laut nantinya yang akan masuk.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES