Libur Cuti Bersama Ancam Semangat Belajar Siswa di Kabupaten Pacitan

TIMESINDONESIA, PACITAN – Liburan cuti bersama dalam rangka Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah dan Tahun Baru Imlek 2575 membawa dampak bagi para pelajar di Kabupaten Pacitan.

Diperkirakan mereka akan mengalami kesulitan untuk kembali fokus belajar setelah menikmati liburan panjang.

Advertisement

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, terdapat 33.368 pelajar SD dan SMP di Pacitan yang akan terdampak libur panjang ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, Budiyanto, mengatakan bahwa pihaknya tidak mengeluarkan surat edaran kepada seluruh sekolah guna mengantisipasi dampak negatif dari liburan panjang.

"Secara umum satuan lembaga sudah memahami bagaimana capaian pembelajaran," katanya kepada TIMES Indonesia melalui WhatsApp, Kamis (8/2/2024).

"Capaian pembelajaran ada di satuan lembaga. Jadi yang memberikan imbauan, ya satuan lembaga atau sekolah sesuai target capaian pembelajaran," ujarnya.

Namun, Budiyanto mengimbau kepada para guru dan orang tua untuk membantu para pelajar agar dapat kembali fokus belajar setelah liburan.

"Guru dan orang tua bisa memberikan motivasi dan semangat belajar kepada para pelajar," katanya.

"Selain itu, guru juga bisa memberikan materi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar para pelajar tidak merasa bosan," sambungnya.

Berikut beberapa tips untuk membantu para pelajar agar dapat kembali fokus belajar setelah liburan:

• Buatlah jadwal belajar yang teratur. 
   Hal ini akan membantu para pelajar untuk kembali terbiasa dengan rutinitas belajar.
• Mulai belajar dengan materi yang ringan. 
  Hal ini akan membantu para pelajar untuk kembali terbiasa dengan proses belajar mengajar.
• Carilah tempat belajar yang kondusif.
  Hal ini akan membantu para pelajar untuk fokus belajar tanpa gangguan.
• Mintalah bantuan kepada guru dan orang tua jika mengalami kesulitan belajar.

Dengan upaya bersama dari guru, orang tua, dan para pelajar, diharapkan dampak negatif dari liburan panjang di Kabupaten Pacitan dapat diminimalisir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.