Peristiwa Daerah

Tak Terima Dihalangi Bertemu Anggota DPRD DIY, BEM Yogyakarta Dobrak Gerbang

Jumat, 09 Februari 2024 - 22:49 | 38.03k
Ratusan mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-DIY aksi demonstrasi di Depan Gedung DPRD DIY, Jumat (9/2/2024). (FOTO: Olivia Rianjani/TIMES Indonesia)
Ratusan mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-DIY aksi demonstrasi di Depan Gedung DPRD DIY, Jumat (9/2/2024). (FOTO: Olivia Rianjani/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berbondong-bondong menggeruduk gedung DPRD DIY, Jumat (9/2/2024). Aksi tersebut dimulai dengan berjalan kaki dari pelataran Parkir Abu Bakar Ali sebelah Utara INA Garuda menuju Kantor DPRD DIY di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta.

Selama perjalanan massa menyanyikan lagu khas mahasiswa dengan membentangkan sejumlah poster kekecewaan terhadap pemerintah, salah satunya bertuliskan Mundur atau dimundurin.

Advertisement

Dalam aksinya, mereka menuntut DPRD untuk menyuarakan sejumlah isu Pemilu 2024 perihal para pejabat negara mempertontonkan sikap tak wajar dengan penyalahgunaan kewenangan untuk kepentingan politik praktis.

“Hari ini kami mahasiswa sekitar 32 kampus di Jogja, ingin menyampaikan aspirasi masyarakat terkait demokrasi di indonesia yang kian tergerus dan mengalami kemunduran. Apalagi ada manuver penuh intrik, saling sikut antar elit seiring cawe-cawe Jokowi berderap menuju penyalahgunaan kekuasaan,” papar Koordinator Umum Aksi, Gunawan Harmain disela-sela aksi.

Dalam kesempatan itu, para demonstras juga meminta agar tidak ada politisasi bantuan sosial (Bansos). “Kami juga minta politisasi bansos segera dihentikan. Pelaku penyalahgunaan anggaran bansos harus diusut tuntas," tegasnya dengan membara.

Tidak hanya menuntut Jokowi netral, mereka juga menuntut semua pejabat aparatur negara harus netral.

“Bapak-bapak polisi dan ASN kalian harus netral, kalau enggak netral kita mau percaya siapa lagi dinegara ini," teriak orator lainnya.

Menjelang berakhirnya aksi, massa memaksa masuk.Namun mereka tidak diperkenankan masuk oleh aparat, tidak ada anggota dewan yang berada di kantor karena cuti bersama Imlek.

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana sempat menunggu kedatangan para peserta aksi demonstrasi sejak Jumat siang. Namun, politisi PKS itu akhirnya tak menemui massa. Alasannya, karena jadwal persta aksi yang molor dari undangan. Sesuai jadwal, aksi akan dilaksanakan pada pukul 13.00, namun massa baru datang sekitar pukul 15.00 WIB.

Karena tidak dapat menemui anggota DPRD DIY, massa pun kecewa. Kemudian, massa sempat membakar banner (yang dibawanya) di depan Kantor DPRD DIY. Massa aksi membubarkan diri jelang waktu magrib yaitu pukul 18.00 WIB. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES