KPU Bantul Sebut Tanda Tangan Basah Pemicu Anggota KPPS Tumbang

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sejumlah petugas pemungutan suara pada Pemilu 2024 di Kabupaten Bantul dilaporkan tumbang dan terpaksa harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul menyebut para petugas itu tumbang karena kelelahan menandatangani dokumen.
"Kalau proses pemungutan suara itu clear ya, tidak begitu lelah teman-teman KPPS. Tapi ketika penghitungan suara kan sampai jam 1 malam (dini hari) itu selesai dari total 280 pemilih di TPS. Tapi sampai pada C plano itu yang bikin lama karena harus tanda tangan basah," ujar Ketua KPU Bantul, Joko Santosa, Jumat (16/2/2024).
Advertisement
Menurut Joko, para petugas KPPS tumbang karena kecapekan harus menandatangani basah dokumen. Sementara, dokumen yang harus ditandatangani basah mencapai 542 lembar.
Lebih lanjut banyaknya dokumen yang harus ditandatangani basah itu, mengakibatkan anggota KPPS kelelahan. Pasalnya kegiatan penandatanganan itu rata rata menghabiskan waktu kurang lebih tiga setengah jam.
Diungkapkan, pihaknya sebelumnya telah mengantisipasi dengan menyiapkan mesin penggandaan. Akan tetapi karena hal ini telah menjadi kebijakan KPU RI, pihaknya pun tidak bisa berbuat banyak.
"Sebenarnya kita sudah antisipasi dengan adanya mesin penggandaan. Tapi karena ada arahan harus tanda tangan basah ini yang menyebabkan KPPS kita kelelahan. Karena 7 orang KPPS itu butuh tiga setengah jam karena tanda tangan 542 lembar. Itu yang menyebabkan teman-teman KPPS lelah," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah petugas pemungutan suara di Kabupaten Bantul terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena kelelahan.
Pihak KPU menyebut petugas tumbang karena disinyalir kecapekan menandatangani basah ratusan dokumen hasil pemungutan suara. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |