Peristiwa Daerah

Ini Biang Kerok Harga Beras Mahal di Banyuwangi

Jumat, 23 Februari 2024 - 17:54 | 43.53k
Petani sedang panen padi di Banyuwangi. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Petani sedang panen padi di Banyuwangi. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kenaikan harga beras di pasar tradisional Bumi Blambangan, khususnya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah mencapai titik tertinggi dengan harga per kilogramnya melampaui Rp16 ribu pada Jumat, (23/2/2024). Salah satu penyebab utama dari lonjakan harga ini adalah faktor iklim yang tidak menentu, khususnya akibat Fenomena El Nino.

Ilham Juanda, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, menjelaskan bahwa naiknya harga beras terkait erat dengan dampak yang ditimbulkan oleh Fenomena El Nino. Perubahan iklim yang tidak terduga telah mempengaruhi siklus tanam dan panen padi di daerah tersebut.

Advertisement

Biasanya, pada akhir tahun 2023, musim hujan sudah tiba sehingga panen raya dapat dilakukan pada bulan Maret atau April. Namun, kali ini, cuaca yang tidak dapat diprediksi membuat para petani baru dapat menanam padi di bulan Januari, saat hujan mulai turun. Hal ini mengakibatkan panen raya yang seharusnya dilakukan pada bulan Mei atau Juni.

"Dampak dari cuaca menjadi faktor penting dalam kenaikan harga beras. Selain itu, serapan stok gabah untuk masuk ke Bulog juga terganggu akibat mundurnya panen raya," jelas Ilham.

Meskipun petani sudah mulai menanam padi di lahan seluas 17.175 hektar pada tahun 2024, namun kenaikan harga beras diprediksi akan terus berlanjut hingga beberapa bulan ke depan karena hasil panen yang tertunda.

Dalam mengantisipasi kemunduran panen raya, Bulog telah menyiapkan stok beras impor dari Vietnam yang diharapkan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat selama tiga bulan ke depan. Stok beras di Gudang Bulog Banyuwangi mencapai 5.500 ton dan terus bertambah, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam beberapa bulan ke depan.

"Pemerintah Banyuwangi juga siap melakukan berbagai upaya, termasuk operasi pasar murah, untuk menghadapi kenaikan harga beras dan sembako lainnya," tambah Ilham.

Dengan langkah-langkah antisipatif ini, diharapkan dampak kenaikan harga beras dapat diminimalkan sehingga ketersediaan beras tetap terjaga dan harga tetap terjangkau bagi masyarakat.

Sebelumnya, Pimpinan Kantor Cabang Bulog Banyuwangi, Harisun juga menerangkan, jika stok beras di Gudang Bulog Banyuwangi mencapai 5.500 Ton dan masih akan bertambah, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ke depan.

 "Jika ditotal, per hari disalurkan sekitar 20 hingga 30 ton beras. Jadi apabila ditotal sejak Januari hingga sekarang, totalnya sudah mencapai kurang lebih 1.100 Ton," papar Harisun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES