Dugaan Kelangkaan Pasokan Beras di Malang, Polisi Lakukan Pantauan

TIMESINDONESIA, MALANG – Akhir-akhir ini informasi soal dugaan Kelangkaan pasokan beras di Kota Malang menjadi salah satu penyebab harga kian melambung.

Bahkan, pasokan beras SPHP dari Bulog, saat ini dinilai cukup sulit didapatkan di sejumlah toko dan pasar tradisional.

Advertisement

Oleh sebab itu, pihak kepolisian melalui Satgas Pangan Polresta Malang Kota mulai melakukan pemantauan.

Kasatgas Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto melalui Ketua Pelaksana Satgas Pangan AKP M Roichan mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan kepada sejumlah distributor beras di Kota Malang.

Sejauh pemantauan yang dilakukan, tidak ada penimbunan terjadi serta pasokan beras hingga saat ini masih normal.

Pihak Satgas Pangan Polresta Malang Kota, melakukan pengecekan ke tiga distributor beras resmi. Diantaranya, UD Sari Bumi, CV Surya Harapan dan UD Surya Kusuma.

"Kami sudah melakukan pengecekan ke distributor. Untuk sementara tidak ada penimbunan dan pasokan normal," ujar Roichan, Jumat (23/2/2024).

Diketahui, saat ini beras SPHP dari Bulog memang menjadi opsi utama pilihan masyarakat. Sebab, untuk beras-beras premium lainnya sampai saat ini melonjak signifikan sekitar Rp5 hingga Rp10 ribu.

"Untuk stok beras ada di Gudang Bulog. Kalau ada kelangkaan silahkan laporkan," ungkapnya.

Sementara, Kepala Bulog Cabang Malang, Siane Dwi Agustina menampik adanya kelangkaan beras di wilayah Malang. Ia menjelaskan, stok beras di Gudang Bulog Malang tersedia sekitar 6.500 ton.

"Di sini kan memang belum panen raya, kita sudah mendekati panen raya. Tapi sejauh ini tidak ada kelangkaan beras. Karena, ada panen raya di tempat lain. Kan kami juga kerjasama," tuturnya.

Ia juga menyebut, jika terjadi penyalahgunaan pembagian beras dari Bulog, nantinya penanganan akan dilakukan langsung oleh Satgas Pangan dari Polresta Malang Kota.

"Kita semua sudah ada timnya, jadi kita akan kerjasama. Kalau memang ada penyalahgunaan pembagian beras akan kita monitoring di lapangan," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.