Kelangkaan LPG 3 Kg di Bali, Masyarakat Diimbau Tak Panik

TIMESINDONESIA, DENPASAR – Jumlah kuota LPG bersubsidi yang disediakan untuk Provinsi Bali mengalami sedikit penurunan mencapai 0,79% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara di sisi lain, jumlah konsumsi masyarakat terhadap LPG 3 kg terus meningkat secara signifikan.
Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg merupakan barang subsidi yang diperuntukkan untuk rumah tangga sasaran dan UKM sasaran.
Advertisement
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan usai menghadiri rapat koordinasi dengan anggota Komisi VII DPR RI, I Nyoman Parta dan Ketua DPC VI Hiswana Migas Bali di kantor Pertamina Patra Niaga Denpasar.
"Hal ini mendorong pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam pemberian subsidi LPG 3 Kg," cetusnya, Jumat (23/2/2024).
Ia menjabarkan nantinya untuk memperoleh LPG 3 kg masyarakat akan dikurasi berdasarkan NIK/KTP-nya.
Tujuannya adalah agar subsidi yang diberikan menjadi lebih tepat sasaran yaitu untuk masyarakat menengah ke bawah, khususnya ibu rumah tangga dan UKM kecil.
Sementara dalam rangka mengantisipasi peningkatan jumlah konsumsi LPG menjelang Hari Raya Galungan, Pertamina Patra Niaga juga telah melakukan antisipasi kelangkaan LPG 3 kg dengan memberikan 250.000 tambahan kuota untuk Provinsi Bali.
Kepala Disnaker dan ESDM Provinsi Bali mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying atau pembelian secara berlebihan.
Ia meminta agar masyarakat dapat membeli sesuai dengan kebutuhan. “Beli di pangkalan resmi terdekat sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan,” imbuhnya.
Disamping itu ia juga menegaskan agar masyarakat atau konsumen yang tidak termasuk dalam rumah tangga sasaran dan UKM sasaran untuk dapat membeli LPG Non Subsidi.
Menanggapi kelangkaan LPG 3 kg di wilayah Bali, Polda Bali melalui Kabid Humas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, SIK, MH, menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak PT Hiswana Migas yang menangani LPG 3 kg tersebut, termasuk dengan Pemprov Bali terkait permasalahan kelangkaan LPG 3 kg.
"Dari hasil koordinasi tersebut kelangkaan disampaikan oleh PT Hiswana Migas kelangkaan/kesulitan disebabkan karena pengurangan kuota gas LPG 3 kg subsidi. Itu hanya di Kota Denpasar saja, kabupaten lain saat ini normal," ujarnya.
Jansen mengungkapkan bahwa Pemprov Bali melalui Kepala Ketenagakerjaan dan ESDM sudah mengusulkan untuk kuota tambahan tahun 2024 gas LPG 3 kg subsidi kepada pemerintah pusat.
"Saat ini pemerintah sedang mendatakan masyarakat yang berhak mendapatkan LPG 3 kg subsidi agar sasaran subsidi pemerintah tepat sasaran dan menghindari oknum-oknum yang menyalahgunakan LPG tersebut," terangnya.
Bagi warga yang hendak mendaftar cukup memberikan nomor induk kependudukan (NIK) atau KTP, dan proses verifikasi dilakukan dari tingkat pangkalan hingga tingkat pusat.
Salah satu dasar proses verifikasi nantinya adalah menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sehingga verifikasi langsung ke lapangan.
"Saat ini proses pendataan sampai sejauh ini baru 80 persen," imbuhnya.
Mantan Kapolresta Denpasar ini berharap masyarakat khususnya kota Denpasar agar tidak panik dengan adanya pembatasan gas LPG 3 kg ini dan gunakan LPG dengan bijak dan secukupnya.
"Jangan sampai menyetok banyak di rumah justru itu nanti bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti meledak ataupun kebakaran," ujarnya.
Polda Bali beserta jajaran juga akan terus memonitoring perkembangan pemerataan gas LPG 3 kg bersubsidi di wilayah Bali agar tepat sasaran.
"Apabila ditemukan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan LPG 3 kg untuk meraup keuntungan, kami pastikan Polda Bali akan menindak tegas oknum tersebut," tegasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |