Waspada Angin Kencang, Tenda Pasar Takjil di Kota Malang Ambruk

TIMESINDONESIA, MALANG – Angin kencang tengah melanda Kota Malang sejak Selasa (12/3/2024) kemarin. Bahkan, sampai Rabu (13/3/2024) hari ini, angin kencang masih terus terjadi hingga membuat tenda pasar takjil di Simpang Talun, Kota Malang roboh seketika.
Dua tenda yang digunakan untuk pasar takjil tersebut ambruk hingga menimpa sejumlah mobil yang terparkir di area tersebut.
Advertisement
"Itu tendanya baru roboh 10 menit lalu. Udah ada mulai kemarin buat takjil. Ya kena angin itu roboh tadi," ujar warga sekitar, Yuni (60)," Rabu (13/3/2024).
Untungnya, kejadian ambruknya tenda pasar takjil tersebut tak sampai menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, besi besi penopang tenda jatuh dan menimpa mobil hingga lecet.
"Gak ada yang terluka, cuma ada mobil itu yang kena," katanya.
Yuni menyebutkan, angin kencang terjadi sejak kemarin. Bahkan, ia pun sampai takut keluar rumah akibat angin kencang tersebut.
"Sejak kemarin anginnya kencang, saya takut keluar. Takut kerobihan, karena banyak atap yang berterbangan," ungkapnya.
Dari pantauan TIMES Indonesia, sejumlah warga sekitar pun keluar dan bergegas membereskan tenda yang ambruk menimpa mobil tersebut.
Terpisah, Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno menyampaikan bahwa dampak cuaca ekstrem ini memang tengah terjadi di sejumlah wilayah termasuk Kota Malang.
Menurutnya, cuaca ekstrem ini memang telah diprediksi BMKG. Bahkan, BNPB juga sudah mengumpulkan para pimpinan BPBD untuk menyiapkan posko bencana hydrometeorologi.
"Kami juga update untuk 3 hari kedepan dan setiap 2 jam soal cuaca. Memang ini sudah diperkirakan, sehingga kami diminta untuk menyiapkan posko bencana," bebernya.
Ia mengimbau agar masyarakat untuk tetap waspada. Sebab, dari data yang dimiliki BPBD Kota Malang, angin kencang yang terjadi sejak kemarin sudah merobohkan 11 pohon dan sejumlah fasilitas masyarakat lainnya.
"Imbauan kami tetap waspada. Jadi kepada masyarakat kalau misal cuaca sudah seperti ini, harap waspada. Artinya, jangan beraktifitas di bawah baliho, pohon tua dan lainnya," tuturnya.
Prayitno merekomendasikan agar masyarakat Kota Malang bisa meminimalisir aktivitas di luar rumah. Ia juga meminta masyarakat berhati hati saat melintasi jalan yang banyak terdapat pohon.
"Kalau bisa minimalisir kegiatan outdoor yang membahayakan diri. Lalu, ketika melintasi jalan yang banyak pohonnya juga harus hati hati," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |