Peristiwa Daerah

237,35 Km Jalan di KLU Masih Rusak, Kecamatan Bayan Terparah

Senin, 18 Maret 2024 - 16:57 | 79.32k
Kabid Bina Marga Dinas PUPR dan Perkim KLU, Bambang Gunawan. (Foto: Hery Mahardhika/TIMES Indonesia)
Kabid Bina Marga Dinas PUPR dan Perkim KLU, Bambang Gunawan. (Foto: Hery Mahardhika/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LOMBOK UTARA – Sepanjang 237,35 kilometer (km) jalan di Kabupaten Lombok Utara (KLU) belum mantap hingga akhir pemerintahan Djohan-Dani. Ruas jalan rusak yang paling banyak  menyisakan pekerjaan rumah (PR) di Kecamatan Bayan dari lima kecamatan yang ada di KLU. 

"Kondisi jalan kita di KLU ada yang kategori mantap (jalan bagus) dan tidak mantap (jalan yang rusak ringan dan rusak berat). Ruas jalan yang kita tangani yaitu jalan berstatus kabupaten, jalan berstatus desa strategis, dan jalan non status," ungkap Kabid Bina Marga, Dinas PUPR dan Perkim KLU, Bambang Gunawan kepada TIMES Indonesia, Senin (18/3/2024). 

Advertisement

Panjang jalan kabupaten yang ditangani pihaknya sepanjang 400,07 km dengan kondisi jalan mantap 79,7 persen atau 319,01 km dan kondisi jalan tidak mantap 20,3 persen atau 81,05 km. Kemudian, jalan desa strategis sepanjang 251,7 km dengan kondisi mantap 37,9 persen atau 95,39 km dan kondisi tidak mantap 62,1 persen atau 156,3 km. Bila ditotalkan kondisi jalan yang sudah mantap 414,4 km, sedangkan kondisi jalan yang tidak mantap 237,35 km. Untuk jalan non status tidak masuk dalam SK kabupaten sehingga terkait panjangnya belum ditentukan.

Kondisi-jalan-salah-satu.jpg

Kondisi jalan salah satu di ruas jalan Desa Andalan Kecamatan Bayan yang rusak parah akibat hujan lebat. (FOTO: Johari for TIMES Indonesia)

"Sebenarnya penanganan jalan kabupaten sudah bagus, sehingga masih 20,3 persen atau 81,05 km yang belum dituntaskan," terangnya secara detail. 

Meski jalan kabupaten yang tidak mantap tinggal sedikit bukan berarti cepat dituntaskan, menurut perhitungannya membutuhkan 15 tahun untuk menuntaskan jalan yang tidak mantap tersebut. Begitu juga dengan jalan desa strategis harus membutuhkan 25 tahun lamanya.

Waktu yang begitu lama disebabkan pengalokasian anggaran yang belum dimaksimalkan atau difokuskan secara khusus penanganan jalan, disadari pula pemerintah daerah tidak hanya fokus pada perbaikan infrastruktur jalan semata.

Kondisi-jalan-salah-satu-2.jpg

"Untuk meningkatkan kondisi jalan tidak mantap menjadi mantap itu butuh waktu lama. Untuk jalan kabupaten saja butuh 15 tahun, sedangkan jalan desa strategis butuh 25 tahun lamanya," jelasnya. 

Pengalokasian anggaran peningkatan kondisi jalan, pemerintah daerah melalui sumber anggaran daerah maupun pusat rata-rata pertahun itu Rp 20-25 miliar bersumber dana alokasi khusus (DAK), bila melihat dua tahun sebelumnya rata-rata pengalokasian sebesar Rp 8-12 miliar. Sedangkan, dari dana alokasi umum (DAU) atau APBD itu hanya Rp 4 miliar.

Bila mengacu kebutuhan peningkatan jalan harus membutuhkan Rp 3 miliar per km. Alokasi anggaran infrastruktur juga banyak disedot ke anggaran pokir Anggota DPRD KLU, khusus jalan saja sebesar Rp 2,2 miliar yang dibagi-bagi sesuai keinginan anggota DPRD KLU.

"Bila kita hitung pokir DPRD itu sebesar Rp 30 miliaran, bila itu mampu dialokasikan ke peningkatan jalan secara konektivitas bisa mengurangi lamanya perbaikan jalan tersebut," tegasnya. 

KLU memiliki lima kecamatan, dari lima kecamatan yang terparah kondisi jalannya di wilayah Kecamatan Bayan. Hal itu disebabkan Bayan memiliki wilayah terluas dibandingkan kecamatan lainnya, sementara pengalokasian anggaran harus dilakukan pemerataan di lima kecamatan.

Di Kecamatan Bayan ada beberapa ruas yang jalan menjadi sorotan masyarakat yaitu ruas jalan Lembah Pedeh, Akar-akar Pawang Timpas, dan Andalan.

Selain itu, aturan pemerintah pusat juga peningkatan jalan tidak boleh lagi sepotong-sepotong, namun harus dituntaskan sepanjang jalan yanh rusak di wilayah yang telah diusulkan.

"Setiap kegiatan yang direalisasikan harus disesuaikan dengan usulan mulai dari Musrenbang," katanya. 

Sementara pengalokasian anggaran untuk dana cadangan respon cepat yang diakibatkan bencana alam, pihaknya hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp 700 juta, yang sudah ditentukan lima titik ruas jalan diperbaiki. Satu titik bisa menghabiskan Rp 200 juta, 

Kalau respon cepat dilakukan pada jalan, bisa masuk untuk penanganan bencana. Tahun ini 700 juta, satu titik bisa tembus 200 juta. Kalau kita usulkan lebih baik arus jalan.

Untuk perbaikan ruas jalan tahun ini hanya enam ruas yaitu tiga ruas jalan kabupaten dan tiga ruas jalan desa strategis. Meskipun kondisi jalan dianggap banyak belum mantap namun KLU tercatat kondisi jalan diatas rata-rata presentase nasional, hanya saja segelintir masyarakat yang memprotes adanya jalan rusak akibat cuaca hujan yang sedang lebat saat ini.

"Jadi, bila ada masyarakat yang protes, tidak bisa kita respon cepat, harus melalui usulan dari bawah melalui Musrenbang," tegasnya. 

Tidak hanya itu, kondisi jembatan di KLU juga masih belum menjadi perhatian maksimal. Sesuai data tercatat kategori jembatan kondisi baik 39 unit, sedang 47 unit, rusak ringan 33 unit, dan rusak berat 8 unit. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES