Peristiwa Daerah

RS Hermina Malang Klaim Tak Ada Kelalaian di Kasus Pasien Meninggal

Kamis, 21 Maret 2024 - 14:04 | 65.84k
Direktur RS Hermina, Wenny Retnosari saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Direktur RS Hermina, Wenny Retnosari saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Direktur Rumah Sakit (RS) Hermina, Wenny Retnosari mengklaim bahwa pihaknya tak lalai dalam kasus meninggalnya pasien kritis usai diduga ditolak saat datang ke IGD RS Hermina Malang.

Wenny mengatakan, pihaknya sudah melakukan tindakan sesuai prosedur (SOP) layanan kesehatan.

Advertisement

"Tidak ada (kelalaian), karena kami sudah melakukan dengan SOP kami," ujar Wenny, Kamis (21/3/2024).

Diketahui, pasien kritis bernama Wahyu Widianto asal Jalan Bareng Tenes 4A, Kecamatan Klojen, Kota Malang meninggal dunia usai diduga ditolak di IGD RS Hermina, Senin (11/3/2024) lalu.

Pihak RS Hermina mengaku saat kedatangan Wahyu bersama keluarga, kondisi IGD tengah over kapasitas. Dimana IGD RS Hermina yang berisikan 14 bed tengah dihuni oleh 21 pasien.

Wenny juga menegaskan bahwa dalam kasus ini tidak ada penolakan yang dilakukan oleh RS Hermina terhadap pasien Wahyu Widianto.

Namun, diakuinya ada komunikasi yang kurang baik antara pihak rumah sakit dengan pihak keluarga saat datang di IGD RS Hermina.

"Kami tidak ada penolakan. Cuma yang kami perbaiki, komunikasi intens kepada keluarga pasien dan pasien, meningkatkan mitigasi resiko pada kejadian over kapasitas IGD," ungkapnya.

Pihaknya juga sudah mengklaim bahwa penjelasan secara utuh sudah dilakukan kepada pihak keluarga Wahyu Widianto.

Soal pihak rumah sakit menyiapkan bed namun tak diberitahukan kepada keluarga, Wenny juga menyangkalnya.

"Kami memberitahu, tapi saat itu crowded ya. Kami menyelamatkan didalam juga dan memastikan ke keluarga pak Wahyu bahwa kami akan siapkan tempat, memang butuh waktu," tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa hubungan RS Hermina dan pihak keluarga sudah baik-baik saja.

"Kami dengan keluarga tidak ada masalah dan artinya saat kita berkunjung, kita memastikan evaluasi pelayanan tim IGD kami," katanya.

Disinggung apakah RS Hermina merasa bersalah atau tidak atas kasus kematian Wahyu Widianto, Wenny tak menjawabnya.

Ia hanya menegaskan penyampaian kepada pihak keluarga dan mengklarifikasi soal penyiapan bed yang kurang dikomunikasikan hingga berujung Wahyu meninggal dunia.

"Bukan merasa tidak bersalah, yang kami sampaikan adalah dari klarifikasi yang sudah dilakukan," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wahyu Widianto meninggal dunia dalam perjalanan ke RSSA Malang usai diduga ditolak di RS Hermina pada Senin (11/3/2024) lalu.

Saat itu, keterangan pihak keluarga bahwa Wahyu dibawa ke RS Hermina dari rumah menggunakan becak motor (bentor).

Sesampainya di RS Hermina, pihak keluarga pun ditolak dengan alasan bed atau tempat tidur sedang penuh.

Kemudian, perdebatan antara keluarga dan petugas medis yang ada pun terjadi. Sampai akhirnya, relawan yang datang mengantarkan korban kecelakaan, mengajak keluarga untuk membawa korban ke RSSA Malang menggunakan ambulans.

Sayangnya, dalam perjalanan Wahyu dinyatakan meninggal dunia dan saat berada di RSSA Malang, dokter melakukan pengecekan dan menyatakan Wahyu telah meninggal dunia akibat sakit diabetes. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES