Kawasan Suhat Bakal Jadi Kayutangan Versi Kedua Kota Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memiliki inisiasi untuk mengembangkan kembali kawasan Soekarno-Hatta (Suhat) untuk menjadi sentra destinasi baru selain Kayutangan Heritage, Kota Malang.

Nampaknya, ada rencana Kayutangan versi kedua di Suhat yang bakal dibangun dan ditata oleh Pemkot Malang.

Advertisement

Wahyu mengatakan, jika Kayutangan Heritage menjadi sentra wisata kolonial atau vintage, nantinya kawasan Suhat akan menjadi sentra wisata Milenial.

Apalagi, melihat pusat pendidikan juga berada di sekitaran area Suhat. Mulai dari Universitas Brawijaya (UB), ITN, UM, Unisma, UIN hingga Polinema tak jauh berada dari kawasan tersebut.

"Saya coba bangun di tempat itu (Suhat) untuk jujukan mahasiswa. Ada kolonial di Kayutangan dan ada Milenial di Suhat," ujar Wahyu, Senin (25/3/2024).

Rencana pembangunan ini dilakukan untuk memecah sentra wisata yang selama ini terpusat di Kayutangan Heritage. Hasilnya, kemacetan kerap terjadi dan perlu adanya pemecahan wisatawan.

"Jadi kita tata untuk mengimbangi Kayutangan. Mereka bisa memilih, mau ke kolonial atau Milenial," ungkapnya.

Wahyu mengaku jika dirinya sudah membuat perencanaan yang matang untuk konsep perombakan kawasan Suhat.

Kawasan Suhat yang memang jalan Provinsi, nantinya rombakan akan terjadi disamping-samping jalan seperti Kayutangan, salah satunya adalah pelebaran jalan.

"Kita akan rombak ya, pinggirnya kita perluas. Kapannya, sabar dulu. Saya sudah buat pondasinya, ada tahapannya nanti," ucapnya.

Sementara, Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan membenarkan atas inisiasi Pj Wali Kota Malang untuk menciptakan Kayutangan versi kedua di kawasan Suhat.

"Pak Wali akan membuat Kayutangan versi kedua di Suhat. Nanti akan dipermak sama pak wali. Disepanjang Suhat akan dibikin bagus," bebernya.

Menurutnya, kawasan Suhat tak perlu lagi dijual. Sebab, kawasan tersebut memang sudah menjual sejak lama dan akan dibangkitkan kembali.

"Ini buat pelaku UMKM hidup dan wisatawan bisa menyebar gak numpuk disini (Kayutangan)," tandasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.