Peristiwa Daerah

Dari Secangkir Kopi Menuju Delapan Varian Rasa, Kisah Sukses UMKM Kopi Binaan BRI di Probolinggo

Selasa, 26 Maret 2024 - 14:46 | 141.51k
Monali memperlihatkan Kopi Sloki buatannya yang memiliki delapan varian rasa. (FOTO: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
Monali memperlihatkan Kopi Sloki buatannya yang memiliki delapan varian rasa. (FOTO: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Ngopi, atau minum kopi, kini menjadi tren di kalangan anak muda dan komunitas tertentu. Tren ini membuka peluang bisnis bagi banyak orang, termasuk Monali, seorang pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) kopi di Lereng Gunung Argopuro, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. 

Di Desa Bermi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, seorang warga telah berhasil mengembangkan usaha kopi. Dengan bahan baku yang melimpah di sekitar tempat tinggalnya, kini produk kopi miliknya telah dikenal luas hingga ke berbagai daerah.

Advertisement

Menurut Publikasi Kabupaten Probolinggo dalam Angka 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Kecamatan Krucil merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di Kabupaten Probolinggo. 

Pada tahun 2021, kecamatan di kaki Gunung Argopuro ini berhasil menghasilkan sebanyak 942,63 ton kopi. Meskipun demikian, produktivitas tersebut masih kalah jauh dari Kecamatan Tiris, yang berhasil menghasilkan 4.441,98 ton kopi pada tahun yang sama.

Monali, pria berusia 54 tahun, telah mengenal kopi sejak kecil karena tinggal di lingkungan yang kaya akan kopi.

Meskipun demikian, ia baru memulai dan mengembangkan usaha kopi pada tahun 2017. Usahanya diberi nama Kopi Sloki Krucil.

Meski usianya baru tujuh tahun, merek Kopi Sloki Krucill sudah menghadirkan berbagai varietas kopi. Kopi ini diminati oleh banyak orang, baik di dalam maupun di luar daerah.

Dengan pengalaman dan pengetahuannya tentang kopi, Monali berhasil mengembangkan delapan varietas kopi dengan rasa yang unik.

Di antara varietas tersebut, Kopi Sloki Verietas Arabika Wine menjadi favorit pelanggan dengan peminat yang paling banyak.

“Varietas Arabika Wine ini banyak diminati oleh pelanggan. Harganya 35 ribu setiap 100 gram. Harganya memang lebih mahal, karena prosesnya yang cukup lama,” ungkap Monali.

Untuk membuat Kopi Sloki Verietas Arabika Wine, diperlukan waktu hingga 15 hari. Proses ini melibatkan fermentasi untuk menghasilkan aroma anggur yang menyatu dengan aroma kopi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika harga kopi jenis ini sedikit lebih tinggi.

Menjadi Binaan BRI

Setelah tumbuh selama tiga tahun, tepatnya pada tahun 2020, nama Kopi Sloki semakin dikenal, termasuk oleh seorang karyawan BRI Probolinggo. Karena mengenalnya, rekan Monali itu kemudian berkunjung ke rumahnya dan membicarakan tentang kopi.

Secara perlahan, Monali kemudian ditawari untuk menjadi UMKM Binaan BRI. Dari sinilah, Monali mendapat bantuan modal usaha KUR senilai Rp 50 juta untuk mengembangkan usaha kopi miliknya.

Dengan modal itu, Monali memantapkan varietas rasa kopi miliknya dan menambah produk kopi untuk dipasarkan ke tempat lain. Semakin banyak produksi, tentu akan meningkatkan penghasilannya.

Saat ini, omzet yang diterima Monali setiap bulannya sekitar Rp 10 juta.

“Saya kenal dengan orang BRI, dia tertarik dan main ke rumah saya. Dari situ, dari secangkir kopi akhirnya saya diajak menjadi binaan BRI. Saya dapat bantuan modal dan pendampingan,” ungkap.

Sejak menjadi binaan BRI, Monali tidak hanya mendapatkan bantuan modal KUR, tetapi juga dibantu dalam penjualan meskipun tidak banyak.

“Kami bantu promosikan, salah satu yang paling sederhana menjualkan ke orang terdekat kita. Karena pasti ada teman atau keluarga kita yang suka kopi. Temen-temen BRI juga banyak yang pesan ke Pak Monali itu, termasuk saya,” ungkap Kepala Unit BRI Krucil, Anton Dwi Puswantoro. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ryan Haryanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES