Komite Sekolah dan Wali Murid Boikot SD Negeri 63 Ternate

TIMESINDONESIA, TERNATE – Pintu Gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri 63 Kota Ternate yang berada di Kelurahan Tobololo Kecamatan Ternate Barat dipalang komite sekolah dan wali murid sebagai bentuk protes atas pengangkatan kepala sekolah (Kepsek) baru. Kejadian tersebut diperkirakan berlangsung sejak Rabu (3/4/2024) dini hari.
Aksi boikot bermula atas ditempatkannya Kepsek baru di SD Negeri 63 Kota Ternate. Komite sekolah dan wali murid menduga Kasek baru tersebut terlibat perselingkuhan dengan seorang guru di tempat sekolah sebelumnya. Sehingga aksi pemalangan pintu ruangan sekolah dilakukan sebagai sikap protes sekaligus menolak kehadiran Kepsek baru tersebut.
Advertisement
Salah satu orang tua murid yang enggan disebutkan namanya kepada TIMES Indonesia mengatakan, wali murid sebenarnya tidak mempersoalkan domisili atau asal daerah dari Kepsek yang baru. Namun, pihaknya sangat menyayangkan atas perselingkuhan yang dilakukan Kepsek baru pada tempat tugas sebelumnya.
“Kami tidak mempermasalahkan beliau orang mana, tapi masyarakat mengingat pada kejadian (perselingkuhan) yang dilakukan oleh Kepsek baru-baru ini pada tempat tugas sebelumnya. Kami tidak mengada-ada,” ungkapnya.
“Soal pemboikotan gedung sekolah itu juga inisiatif langsung dari kami orang tua murid dan komite sekolah. Aksi ini bukan setingan tapi murni dari kami yang khawatir soal mutu pendidikan bagi anak-anak kami yang sekolah di sini,” cetusnya.
Sementara itu, Lutfi Haji, selaku ketua Komite Sekolah, saat diwawancarai terpisah mengungkapkan, bahwa sebelum pelantikan kepala sekolah yang baru, SD Negeri 63 Kota Ternate dipimpin oleh guru yang sudah lama mengabdi di sekolah ini.
“Kepala sekolah sebelumnya sudah pensiun dan diberikan tanggungjawab kepada Ibu Hairia. Beliau ini mengabdi di SDN 63 sudah beberapa puluh tahun. Ibu Hairia diangkat oleh Kepala Dinas Pak Muslim Gani lalu diganti Pak Marhan yang belum pernah mengabdi di sekolah ini,” ungkapnya.
Lutfi menambahkan, pihaknya juga mempertimbangkan posisi Kepsek yang baru dilantik ini dikarenakan belum pernah mengabdi di SD Negeri 63 Kota Ternate.
Karena itu, dia berharap, Pemerintah Kota dalam hal ini Dinas Pendidikan agar mengevaluasi kebijakan yang diambil.
“Kami akan tetap memboikot ruang kelas dan ruang kepala sekolah apabila pemerintah tidak mengevaluasi kebijakan dalam hal ini pergantian kepala sekolah di SD Negeri 63 Kota Ternate ini,” harapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |