Pembersihan Kawasan Gunung Bromo, 10 Pikap Sampah Terkumpul

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Proses pembersihan sampah di kawasan Gunung Bromo menjadi salah satu upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Terlebih, Gunung Bromo menjadi salah satu tempat yang disakralkan oleh suku tengger. Dan tentunya kelestariannya pun juga perlu dijaga bersama.

Pembersihan dilakukan berbagai pihak, termasuk pengelola, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), warga suku Tengger, dan sejumlah komunitas.

Advertisement

Aksi bersih-bersih massal yang dilakukan pada Kamis (4/4/2024) melibatkan 10 pikap untuk mengangkut sampah pengunjung seperti botol plastik, bungkus makanan ringan, dan lainnya.

Kepala Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Sunaryono, menyatakan jika aksi bersih-bersih kawasan Gunung Bromo dimulai dari pukul 08.00 hingga pukul 12.00.

“Dalam kegiatan bersih-bersih tadi, kawasan Gunung Bromo dilakukan penutupan sementara. Paling tidak aksi sosial yang dilakukan sebagai bentuk mengistirahatkan Gunung Bromo dari aktivitas wisata,” kata Sunaryono.

Meskipun tidak dapat dipastikan jumlah tonase sampah yang berhasil dikumpulkan, namun dari 10 pikap pengangkut dipenuhi sampah. “Tadi di kawasan ada 10 pikap dan seluruhnya penuh (sampah),” imbuhnya.

Ia berharap Kawasan Gunung Bromo, yang juga merupakan area disakralkan bagi warga Tengger, dapat dijaga bersama sebaik mungkin, baik alamnya maupun lingkungannya, termasuk menghormati adat dan budaya yang ada.

“Paling tidak, tak melakukan tindakan yang dapat merusak dan mencemari lingkungan dengan sampah,” tutup Sunaryono. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.