Peristiwa Daerah

Pemudik Terlantar di Pelabuhan Jangkar Situbondo Akibat Kesulitan Dapat Tiket Online

Sabtu, 06 April 2024 - 23:34 | 37.32k
Pemudik melakukan protes terhadap petugas di Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo. (Foto: Tangkapan Layar)
Pemudik melakukan protes terhadap petugas di Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo. (Foto: Tangkapan Layar)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Puluhan pemudik yang hendak menuju Madura dan kepulauan sekitarnya terlantar di Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jatim, Sabtu (6/4/2024). Mereka mengeluhkan ketidakpastian tiket kapal yang tidak bisa mereka dapatkan.

Para pemudik itu menuju Pulau Raas, Sapudi, serta Kalianget (Madura). Banyak dari mereka sudah menginap di pelabuhan selama tiga hari karena tidak berhasil mendapatkan tiket.

Advertisement

Salah seorang pemudik yang hendak menuju Pulau Raas, Lutfi (32), mengatakan jika ia tidak berhasil mendapatkan tiket.

Akibatnya, ia dan anaknya yang masih balita terpaksa menginap di pelabuhan hanya dengan alas terpal.

"Saya belum mendapatkan tiket. Aplikasinya sulit dan sering error. Ketika saya berhasil membuka aplikasinya, tiket sudah habis," ungkapnya.

Sampai saat ini, Lutfi beserta keluarganya dan pemudik lain yang hendak menuju ke Pulau Raas belum dapat kepastian kapan bisa mendapatkan tiket kapal.

Taufik Brakacu (40), juga pemudik asal Pulau Raas, mengatakan keluarganya terlantar di pelabuhan jangkar selama tiga hari karena tidak ada penginapan yang tersedia dan sudah penuh. Mereka akhirnya memutuskan untuk kembali ke Bali.

"Kebetulan saya mendapat rezeki tiket, jadi bisa pulang. Tapi, tiket saya itu tidak sesuai dengan identitas," ucap Taufik saat dihubungi melalui telepon.

Menurutnya, akses pembelian tiket secara online hanya bisa dilakukan sebentar, mulai pukul 8:00 hingga pukul 10:00, karena keterangan di online kuotanya sudah penuh.

"Ternyata, ketika saya datang ke sana, ada banyak agen yang menjual tiket, dan harganya yang jelas mahal," tambah Taufik.

Sementara itu, Kasi Teknik Kepelabuhanan UPT Pelabuhan Pengampu Regional Banyuwangi Wilker Jangkar Situbondo, Tri Wahyono, menyatakan jika sejak penerapan pembelian tiket online, pelabuhan tidak lagi melayani pembelian tiket secara langsung.

"Pembelian tiket dilakukan secara daring. Oleh karena itu, kami menyarankan kepada calon penumpang yang belum memiliki tiket untuk tidak masuk ke pelabuhan," ucapnya.

Tri Wahyono menyarankan untuk mengatasi kepadatan penumpang di Pelabuhan Jangkar, terutama yang belum memiliki tiket kapal, dengan menambah trip penyeberangan.

Menurutnya, solusi yang tepat dengan meningkatkan frekuensi trip penyeberangan sehingga semua pemudik dapat diangkut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ryan Haryanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES