Peristiwa Daerah

Aktivitas Erupsi Gunung Ruang Mulai Menurun

Senin, 22 April 2024 - 09:54 | 23.26k
Foto tangkapan layar kamera pengawas Gunung Ruang di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut. (ANTARA/HO-PVMBG (1)).
Foto tangkapan layar kamera pengawas Gunung Ruang di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut. (ANTARA/HO-PVMBG (1)).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Aktivitas erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara, mulai menunjukkan penurunan.

Muhammad Wafid, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan bahwa pemantauan visual pada tanggal 21 April 2024 menunjukkan asap kawah utama berwarna putih dengan tingkat tebal tinggi, mencapai maksimal 200 meter dari puncak, dan tidak ada tanda-tanda erupsi.

Advertisement

"Hal ini dianggap sebagai indikasi menurunnya aktivitas erupsi di Gunung Ruang," seperti dikutip dari kantor berita ANTARA, Senin (22/4/2024).

Hasil pemantauan kegempaan pada tanggal yang sama mencatat sebanyak 25 gempa vulkanik dangkal dan 19 gempa vulkanik dalam. Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi KESDM telah memasang satu stasiun pemantauan seismik di Pos PGA Ruang, yang berjarak sekitar lima kilometer dari puncak gunung, untuk memantau aktivitasnya.

Meskipun aktivitas vulkanik Gunung Ruang sudah menurun, Wafid menekankan bahwa masih ada potensi bahaya, seperti erupsi eksplosif yang dapat menghasilkan lontaran batu ke segala arah, diikuti dengan awan panas atau aliran lava.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih dianggap tinggi, sehingga tetap berada pada level IV (awas).

Dalam situasi awas, masyarakat sekitar, serta pengunjung dan wisatawan, dihimbau untuk tetap waspada dan tidak memasuki wilayah dengan radius enam kilometer dari pusat kawah aktif.

Masyarakat yang tinggal di wilayah Pulau Tagulandang yang berada dalam radius enam kilometer diharapkan segera dievakuasi ke tempat yang aman di luar radius tersebut.

Penduduk Pulau Tagulandang, khususnya yang berdekatan dengan pantai, diminta untuk mewaspadai potensi lontaran batu pijar dan awan panas. Selain itu, disarankan bagi masyarakat untuk selalu menggunakan masker guna menghindari paparan abu vulkanik yang dapat membahayakan sistem pernafasan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES