Banyuwangi Jadi Contoh Pengelolaan Program KB Dunia

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Badan Koordnasi keluarga berencana Nasional (BKKBN) mengadakan Ambassador Goes To Kampung KB di Banyuwangi. Ratusan Kampung KB yang telah berdiri di Banyuwangi mejadi salah satu daya tarik organisasi internasional.
"Kami berharap good practice di Banyuwangi ini akan menjadi contoh pengelolaan program kampung KB lainnya. Dan para delegasi negara ini bisa berbagi success story apa yang dilakukan negara mereka dengan praktek di Banyuwangi," kata dr. Irma Ardiana, MAPS Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, Selasa, (14/5/2024).
Advertisement
Acara yang diadakan selama tiga hari mulai tanggal 13 hingga 15 Mei 2024 ini, dihadir oleh 17 deligasi dari 12 negara dan organisasi internasional. Para utusan negara ini akan meninjau program-program kependudukan dan pemberdayaan ekonomi rakyat Banyuwangi.
12 negara yang hadir antaranya, Dubes Romania Dan Adrian Balanescu, Dubes Thailand Prapan Disyatat, Utusan Khusus Seychelles to ASEAN Nico Barito, Charge D'affairs of the Embassy of Zimbabwe Viola Matongorere. Juga hadir perwakilan delegasi dari Kenya, Finland, United Arab emirates, Kanada, Australia, Singapura, dan Malaysia.
Selain itu dari organisasi internasional hadir kepala Deputi WHO Indonesia Momoe Takeuchi, Director Program Office US Agency for International Development Monica Pons dan Representative UNFPA Verania Andria.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut dengan ramah kehadiran delegasi tersebut. Menurutnya, ini akan membawa manfaat yang besar bagi Banyuwangi.
"Selamat datang di Banyuwangi, kami sangat antusias ketika kami dipilih BKKBN menjadi tuan rumah kegiatan Ambassador Goes To Kampung KB pada tahun ini. Ini adalah kesempatan besar bagi kami untuk sharing dan memperkaya program-progam kependudukan," ujar Bupati Ipuk.
Bupati Ipuk mengatakan, di tengah kemajuan teknologi saat ini dunia dihadapkan dengan tantangan demografi dan kependudukan. Tak terkecuali di Banyuwangi.
Untuk itu, Banyuwangi melakukan berbagai langkah mencegah hal tersebut. Diantaranya fokus pada kesehatan ibu dan anak, serta mencegah penyakit degeneratif yang kini banyak menyerang anak muda.
Pada pembangunan ekonomi, pemkab fokus pada ekonomi arus bawah dan membuka peluang seluas-luasnya bagi generasi muda untuk mengembangkan potensinya. Juga dengan memfasilitasi UMKM naik kelas dan berbagai program inkubasi bagi anak muda lewat Jagoan Banyuwangi, yang berisi peningkatan skill bidang pertanian hingga digital
"Dan atas bimbingan BKKBN, kami juga terus menguatkan program kebijakan Keluarga Berencana untuk menciptakan keluarga berkualitas. Yang tampak pada program Kampung KB," kata Ipuk.
Banyuwangi telah membentuk Kampung KB mulai tahun 2016, dan sekarang sudah memiliki 188 Kampung KB. "Bahkan salah satu Desa, yaitu Desa Jambesari sudah terpilih sebagai Kampung KB percontohan kedua tingkat nasional di tahun 2019," tutup Ipuk. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |