Dilintasi Sungai Brantas, Kota Kediri Bisa Serap Manfaat Global Water Fund

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Kota Kediri memiliki letak strategis dengan posisinya yang tepat dibelah oleh Sungai Brantas. Dengan posisi tersebut, Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengungkapkan sudah saatnya Kota Kediri bisa membuat Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Sungai Brantas.
IPA tersebut berguna untuk memanfaatkan air sungai Brantas menjadi air bersih yang bisa digunakan untuk kebutuhan warga. Hal itu bisa untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada air tanah untuk suplai air bersih.
Advertisement
"Kalau daerah yang di hilir bisa memanfaatkan air Sungai Brantas, seharusnya Kota Kediri yang berada di hulu dan tengah juga bisa," jelasnya, Rabu (22/05/2024).
Pemerintah Indonesia sendiri tengah mendorong pembentukan Global Water Fund atau Dana Air Dunia dalam agenda high level meeting dengan delegasi negara-negara yang mengikuti World Water Forum ke 10 di Bali.
Negara-negara peserta WWF ke 10 telah melihat keseriusan dan komitmen Indonesia untuk mengatasi isu air. Global Water Fund diyakini bisa menjadi solusi untuk mengatasi hambatan fiskal terkait proyek-proyek air. Kota Kediri sendiri menjadi satu-satunya kota/kabupaten di Jawa Timur yang menjadi peserta fair dan expo di WWF ke 10.
Zanariah berharap, kelak jika Dana Air Dunia benar-benar terbentuk, daerah seperti Kota Kediri bisa ikut memanfaatkan. Menurutnya, saat sungai itu tidak sehat, baik dari debit hingga kualitas airnya, laut juga otomatis tidak sehat.
Secara objektif, menurut Zanariah, terutama daerah yang tidak memiliki laut, lebih banyak bekerja sendiri. Padahal di daerah juga punya sumber mata air dan sungai.
Saat ini Kota Kediri memiliki 27 mata air yang selama ini mensuplai air ke Sungai Brantas. Karena itu urusan debit air, daerah juga memiliki kepentingan.
"Saya berharap dana air tidak hanya digunakan untuk pembangunan fisik, tapi juga digunakan untuk membangun kesadaran masyarakat agar menjaga sungai", jelas Zanariah.
Zanariah menambahkan kesadaran masyarakat Kota Kediri untuk menjaga kebersihan air cukup tinggi. Ia mencontohkan di Kota Kediri ada komunitas warga di Kelurahan Pakunden yang menyelenggarakan balap kapal mini untuk bersih-bersih sungai.
"Kalau dilihat sebenarnya ini event kecil, namun itu inisiatif dari warga secara mandiri, itu menurut saya lebih riil untuk menjaga sumber daya air, dari pada hanya sekedar slogan dan pasang poster pengumuman", pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |