Peristiwa Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kenakan Busana Manten Pegon dalam Surabaya Vaganza 2024, Apa Maknanya?

Minggu, 26 Mei 2024 - 21:00 | 34.02k
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi beserta Ketua TP PKK, Rini Indriyani saat mengenakan busana Manten Pegon di Surabaya Vaganza 2024. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi beserta Ketua TP PKK, Rini Indriyani saat mengenakan busana Manten Pegon di Surabaya Vaganza 2024. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi beserta Ketua TP PKK, Rini Indriyani turut menyemarakkan Surabaya Vaganza 2024 dengan mengenakan busana Manten Pegon. 

Lantas apa makna dari busana manten yang dikenakan Wali Kota Eri? 

Advertisement

Melansir dari beberapa sumber, busana Manten Pegon merupakan hasil akulturasi budaya yang ada di Surabaya, yaitu budaya Eropa (Belanda), Arab, Cina, dan Jawa.

Busana yang digunakan oleh mempelai perempuan mirip seperti busana panjang (dress) selayaknya perempuan Eropa (Belanda), dengan bahan kain yang terbuat dari sutra Cina atau sutra kombinasi dengan bahan lain dengan warna lembut dan kilap. 

Tata rambut pengantin perempuan identik dengan budaya Jawa karena menggunakan sanggul, untaian melati, kembang goyang, dan mahkota. 

Surabaya-Vaganza-2.jpg

Sementara itu, pihak mempelai laki-laki menggunakan jubah dan serban sebagai penutup kepala. Hal itu identik dengan budaya Arab.

Karena menurut Cak Eri, sapaan akrab Wali Kota Surabaya, identitas warga Kota Pahlawan itu tidak pernah lupa akan sejarah.

"Wong Suroboyo kudu iling yaopo biyen Suroboyo ngadek sak durunge zaman kerajaan, kolonial sampek zaman saiki. (Orang Surabaya harus ingat bagaimana dulu Surabaya berdiri sebelum zaman kerajaan, kolonial, sampai sekarang)," ungkapnya. 

"Kudu iling yaopo perjuangan e, ngedekno, mempertahanno kota e. (Harus ingat bagaimana memperjuangkan, mendirikan, dan mempertahankan kotanya)," imbuh orang nomor satu di Surabaya. 

Untuk diketahui, Surabaya Vaganza 2024 mengangkat tema 'The Chronicle of Surabaya', yakni perjalanan Surabaya dari masa ke masa. Parade dimulai dari defile Surabaya before century and urban legend, kingdom era, kolonial era, retro Surabaya, hingga metropolitan Surabaya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES