Peristiwa Daerah

Perumdam Tirta Anom Kota Banjar Sambut Gembira Progres Bendungan Leuwi Keris

Rabu, 29 Mei 2024 - 10:40 | 25.00k
Penampakan bendungan Leuwi Keris. (Foto: Humas BBWS Citanduy)
Penampakan bendungan Leuwi Keris. (Foto: Humas BBWS Citanduy)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJAR – Bakal menjadi pasokan air baku yang normal ke Perumdam Tirta Anom di Kota Banjar, konstruksi Bendungan Leuwi Keris yang tengah dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy ditargetkan mulai pengisian awalnya di tahun 2023.

Dibangun sejak tahun 2016, kini progres bangunan fisik bendungan sudah mencapai 82 persen dengan biaya pembangunan sekitar Rp2,8 triliun.

Advertisement

Direktur Perumdam Tirta Anom Kota Banjar E Fitrah Nurkamilah melalui humasnya, Yogy Indrijadi menyampaikan bahwa apabila bendungan Leuwi Keris sudah jadi maka akan memiliki dampak positif bagi keberlangsungan stabilitas pasokan air dari Sungai Citanduy.

"Sejauh ini, air baku Tirta Anom sering terkendala jika musim hujan tiba. Lantaran, sumber air di Sungai Citanduy keruh, " terangnya, Rabu (29/5/2024).

Hal itu dikarenakan dari hulu Sungai Citanduy saat musim hujan keruh karena terjadinya peningkatan debit air sungai dan sedimentasi lumpur.

Maka jika Leuwi Keris sudah jadi, pasokan air diharapkan akan normal lantaran bisa diatur debitnya dari wilayah Bendungan Leuwikeris.

"Terutama saat musim kemarau, debit air Sungai Citanduy juga akan stabil, tidak akan mengalami penurunan debit," Imbuhnya.

Yogy menerangkan bahwa selain persoalan debit air, pelayanan air bersih kepada pelanggan juga tidak terlepas dari sarana infrasturktur jaringan.

"Terutama pipa utama yang usianya sudah lapuk, sering terjadi kebocoran yang menyebabkan tersendatnya pelayanan air bersih. Untuk pipa utama sendiri memang sudah waktunya direvitalisasi," tutup Humas Perumdam Tirta Anom, Kota Banjar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES