Peristiwa Daerah

Doudo Gresik, Desa Tertinggal yang Kini Punya Wisata Edukasi Pendongkrak Ekonomi

Senin, 03 Juni 2024 - 13:40 | 33.50k
Salah satu kuliner minuman hasil olahan masyarakat Desa Doudo (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Salah satu kuliner minuman hasil olahan masyarakat Desa Doudo (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GRESIK – dir="ltr">Menjadi desa tertinggal selama bertahun-tahun, Desa Doudo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik bertransformasi menjadi desa wisata pendongkrak ekonomi.

Alhasil, desa binaan Pertamina EP Poleng Field Zona 11 Regional Indonesia Timur berhasil mendapatkan prestasi dari tingkat daerah hingga nasional.

Advertisement

Kepala Desa Doudo, Sutomo menyampaikan dahulu desanya merupakan wilayah tertinggal. Hanya memiliki telaga desa. Warga pun kesulitan mengakses air bersih, apalagi jika muim kemarau tiba 

Kemudian, pada 2008 Pemdes bersama masyarakat berhasil menemukan sumber air. Saat sudah 'Mancur', pada tahun berikutnya, masyarakat terbebas dari status Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan.

"Memang saat itu desa kami kesulitan air bersih, statusnya desa tertinggal, dari itu kami berubah dan bergerak bersama masyarakat, saat itu status ODF sudah terbebas," katanya, Senin (3/6/2024).

Keberhasilan pengeboran air bersih itu berdampak terhadap taraf hidup kesehatan masyarakat. Selain bebas ODF, Desa Doudo juga berhasil mengubah lingkungan kumuh menjadi asri.

"Di desa kami ada kampung-kampung tematik, satu rumah memiliki tanaman obat, buah, sayur dan lain sebagainya, sekarang jadi asri dan indah, meski awalnya susah untuk mengajak masyarakat berubah," ujarnya.

Melimpahnya sumber air ini juga ditangkap Pertamina. Melalui, program tanggungjawab sosial perusahaan (TJSL), perusahaan BUMN yang bergerak di bidang energi ini mendampingi Doudo untuk memaksimalkan telaga desa menjadi wisata.

Tim yang dimotori pemuda ini mengembangkan wisata edukasi yang sebelumnya hanya telaga. Dengan menyasar anak usia dini dan siswa tingkat dasar. Pengunjung bisa belajar bertani serta edukasi membatik Ekoprint dari daun.

"Wisata edukasi ini awalnya tercetus berkat ide dan gagasan serta pendamping dari Pertamina, sampai sekarang menjadi jujukan wisata edukasi anak-anak," terangnya.

Alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengungkapkan, dari pariwisata ini, kini desanya mulai dikenal publik. Lebih jauh, tentunya berdampak terhadap perekonomian.

"Meski belum menyumbang ke pendapatan desa, wisata yang kami gagas ini memberikan dampak ekonomi, seperti stand jualan maupun pemberdayaan 23 pemuda desa," ujar Kepala Desa Doudo Gresik. (*)



 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES