Peristiwa Daerah

Kota Malang Darurat Kasus Bunuh Diri: Kenali Cirinya, Segera Bantu Tangani!

Selasa, 04 Juni 2024 - 20:58 | 91.75k
Ilustrasi bunuh diri. (Foto: shutterstock)
Ilustrasi bunuh diri. (Foto: shutterstock)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kota Malang kini tengah diselimuti banyaknya kasus bunuh diri. Bahkan, berdasarkan data dari Polresta Malang Kota, setidaknya sudah ada 5 kasus bunuh diri sejak Januari hingga Juni 2024 ini.

Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdiyanto mengatakan, dari 5 kasus yang tercatat, tiga di antaranya berhasil digagalkan.

Advertisement

"Dari 5 kasus, empat di antaranya berada di wilayah Kecamatan Lowokwaru dan satu berada di Blimbing," ujar Yudi, Selasa (4/6/2024).

Menurut data yang ada, lanjut Yudi, kasus bunuh diri yang terjadi di Kota Malang kebanyakan diakibatkan dari faktor permasalahan keluarga dan putus cinta.

"Kalau menurut data yang ada, karena mereka merasa putus asa. Pertama, tidak ada perhatian dari keluarga, kedua masalah putus cinta," ungkapnya.

Dengan begitu, pihaknya tentu terus berkoordinasi dengan jajaran samping untuk mengantisipasi agar kasus serupa tak semakin marak terjadi.

Di samping itu, tentu peran serta keluarga dan masyarakat dinilai sangat dibutuhkan.

"Apabila mendapati ada anggota keluarga atau temannya berubah sifat atau perilaku secara mendadak, semisal yang biasanya ceria, tiba-tiba menjadi pendiam atau sering berdiam diri di dalam kamar. Kami tekankan untuk lebih perhatian atau setidaknya dampingi dan ajak bicara," jelasnya.

Dua Faktor Penyebab Aksi Bunuh Diri 
Psikolog Universitas Merdeka Malang (Unmer), Al Thuba Septa Priyanggasari menyebutkan, ada dua faktor yang mempengaruhi seseorang berkeinginan atau mempunyai niatan untuk bunuh diri.

Pertama, faktor internal. Dimana biasanya faktor ini berkaitan dengan biologis seseorang. Bahkan, ada juga orang yang rentan atau sensitif dan muda depresi.

"Semua orang punya stres. Tapi, ada orang tertentu yang hormonalnya kena stres sedikit sudah depresi. Kemudian, karakteristik introver atau orang yang sulit terbuka juga memiliki ketahanan psikis yang rendah. Biasanya jika sudah stres, sulit untuk bangkit kembali," ungkapnya.

Perempuan yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Keluarga Fakultas Psikologi Unmer Malang menuturkan, untuk faktor kedua yaitu eksternal bisa dimungkinkan dari kondisi lingkungan sekitar.

Bisa jadi, kata Thuba, pola asuh yang tak bagus dan kebiasaan lingkungan yang buruk mampu membuat seseorang stres dan ingin mengakhiri hidupnya.

"Seperti di rumah sering tertekan melihat orang tua bertengkar atau mengalami kondisi perpisahan orang tua, bisa membuatnya trauma," tuturnya.

Lalu, dalam konteks pergaulan juga dapat menjadi faktor eksternal. Dimana biasanya seseorang memiliki lingkungan pertemanan yang negatif, seperti soal pembullyan.

"Melalui paparan gadget juga bisa. Apalagi sekarang banyak kasus tentang bunuh diri sampai pengungkapan tata cara ada di media sosial," katanya.

Menurutnya, kebanyakan permasalahan ekonomi menjadi penyebab orang mudah berfikir untuk mengakhiri hidupnya.

Apalagi, saat ini banyak orang yang ingin statusnya dianggap selevel dengan lingkungannya yang memiliki kondisi ekonomi mencukupi.

"Kadang kita terjebak dikondisi ekonomi yang tidak sehat, hanya karena bukan kebutuhan mendesak, tapi ingin bergaya," jelasnya.

Kenali Ciri-ciri Seseorang Memiliki Niat Bunuh Diri 
Psikolog Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Anindita Aghniacakti ada tiga ciri krusial seseorang memiliki niat untuk melakukan bunuh diri.

Pertama, memberikan pernyataan secara lugas atau verbal. Seperti, 'mending aku mati aja' atau 'kayaknya mati ini cara tepat'. Pernyataan tersebut menjadi ciri bahwa seseorang sudah memiliki niat untuk mengakhiri hidupnya.

Kedua, seseorang bisa memiliki ciri melalui tanda-tanda yang tak diungkapnya secara langsung. Misal, seseorang secara tiba-tiba mengurung diri atau menghindari lingkungan sosialnya.

"Biasanya kita lihat ada teman yang aktif, cerita tapi tiba-tiba menyendiri atau menarik diri. Ini salah satu warning untuk orang terdekat agar mencari tahu apa yang menjadi masalahnya," bebernya.

"Biasanya, jika seseorang sendirian dengan berbagai macam pikiran negatif, itu sangat berbahaya. Pikiran bunuh diri bisa muncul saat itu, ketika seseorang merasa jatuh saat dibiarkan sendiri," imbuhnya.

Ketiga, ciri-ciri seseorang berniat mengakhiri hidupnya, yakni berani untuk melukai dirinya sendiri secara sadar. Seperti, melukai tangannya atau membakar bagian tubuhnya.

"Mungkin orang menganggap ini bentuk pelampiasan. Padahal, ini gak wajar. Ini sudah jadi warning saat dia berani melukai diri, artinya makin lama bisa jadi melakukan hal lebih parah dari itu, sampai menghilangkan nyawanya," ucapnya.

Cara Penanganan Jika Menemukan Ciri Seseorang Ingin Bunuh Diri 
Jika kita sudah mengetahui ciri-ciri seseorang memiliki niat untuk mengakhiri hidupnya, tentu ada cara untuk meminimalisir niat tersebut bahkan untuk menggagalkan niat seseorang untuk melakukan bunuh diri.

Anindita menjelaskan, seseorang yang sudah memiliki masalah psikologis dan mempunyai niat untuk bunuh diri, sebenarnya mereka membutuhkan teman untuk berbicara. Teman bicara, bisa membantu seseorang menggagalkan pikiran untuk bunuh diri.

"Yang perlu dipahami saat menjadi teman bicara, jangan sampai kita menghakimi atau menyalahkan mereka atas pikiran itu. Orang yang memiliki pikiran bunuh diri, cenderung ingin didengarkan, dikuatkan, dimengerti dan dipahami," jelasnya.

"Kalau sering dihakimi, mereka malah berpikir dunia ini jahat dan akan bunuh diri," imbuhnya.

Oleh sebab itu, ia menyarankan bagi masyarakat sekitar untuk tetap berhati-hati dalam membantu penanganan seseorang yang tengah mengalami depresi dan berpotensi melakukan bunuh diri. "Kita harus hati-hati ya melakukan pendekatan. Jadi orang terdekat harus lebih aware lingkungan sekitar, misalnya ada perubahan dari orang sekitar, coba didekati dan didengarkan," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES