Peristiwa Daerah

Garap Potensi Wisata Halal, Dosen Telkom University Bikin UMKM Bandung Naik Kelas

Kamis, 06 Juni 2024 - 09:57 | 32.90k
Kegiatan up scalling UMKM Kabupaten Bandung (FOTO: Abdurrahman Faris for TIMES Indonesia).
Kegiatan up scalling UMKM Kabupaten Bandung (FOTO: Abdurrahman Faris for TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Kolaborasi dalam menggarap potensi wisata halal, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University membuat pelaku UMKM di Kabupaten Bandung naik kelas.

Melalui pengabdian masyarakat, tiga dosen itu adalah Maya Irjayanti, Abdurrahman Faris, dan M.Iqbal Alamsyah. Mereka berkolaborasi dengan UPTD Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kabupaten Bandung.

Advertisement

Kepala UPTD PLUT Bandung, Dewi Windiani mengatakan, kolaborasi dengan akademisi ini sangat diperlukan dalam pengembangan usaha menengah 

Para pelaku UMKM, kata Dewi, saat ini sudah di posisi menengah. Melalui workshop ini, mereka akan diajak untuk bisa naik kelas.

"Bahwa kesempatan yang hadir saat in harus dimanfaatkan dengan baik, karena tidak semua UMKM mendapatkan kesempatan mengikuti workshop ini," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Gresik pada Kamis (6/6/2024).

Tema pelatihan ini, menurutnya sangat menarik, apalagi dikomparasikan dengan potensi wisata halal.

"Dan ini harus bis akita serap potensi-potensi yang ada untuk bisa memajukan UMKM," ungkapnya.

Ketua Tim Abdimas Dosen FEB Tel-U Maya Irjayanti menyampaikan jika workshop ini merupakan pengabdian masyarakat yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kegiatan abdimas ini, kata Maya bertema Up-Scaling UMKM Bandung dalam pengembangan wisata halal melalui digital marketing, rencananya bakal dilasanakan berkelanjutan.

 “Kami siap menjadi partner dalam memajukan UMKM dan menjadi bagian dalam Pembangunan ekonomi bangsa," ujar lulusan Curtin University Australia ini.

Potensi Wisata Halal

Dalam workshop yang diselenggarakan salah satu materi yang disampaikan adalah Potensi Wisata Halal. Abdurrahman Faris menyatakan di kancah global, pariwisata halal menjadi pasar yang menjanjikan.

Hal ini, kata dapat dilihat dari Laporan Mastercard Crescentrating Global Travel Market Index (GMTI) 2023, yang memprediksi akan ada 280 juta wisatawan muslim secara global pada 2028 dengan nilai pengeluaran sebesar 225 miliar dollar AS.  

"Prospek Indonesia dalam mengembangkan wisata ramah muslim telah diakui dunia. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat Indonesia telah banyak menyabet penghargaan dalam ranah destinasi wisata halal dunia," imbuh Cak Faris yang juga salah satu anggota CoE UMKM & Halal Telkom University.

Akademisi asal Kabupaten Gresik ini menerangkan, tantangan sertifikasi halal yang dialami selama ini, juga harus segera dicarikan solusi terbaik.

"Jika usaha yang berskala besar sudah punya sumber daya yang cukup, sedangkan yang kecil seperti UMKM memiliki keterbatasan sehingga masih banyak UMKM yang sampai saat ini belum bersertifikat halal," ungkapnya.

UMKM sendiri, kata Cak Faris menjadi salah satu tantangan, karena mayoritas penyedia makanan dan minuman terbesar di Indonesia. Tantangan berikutnya adalah banyaknya negara pesaing baik negara muslim maupun negara minoritas muslim.

"Mereka berlomba-lomba meningkatkan upaya dalam menyediakan wisata ramah muslim," terangnya.

UMKM Perlu Inovasi & Sadar Digital

Sesi yang kelanjutnya dosen Telkom University M.Iqbal Alamsyah menyampaikan bawah dalam inovasi dan digitalisasi UMKM dalam pengembangan wisata halal harus dilakukan adalah pertama Pemberdayaan UMKM Halal.

"Juga dengan pemanfaatan teknologi digital untuk menguatkan UMKM halal, meningkatkan ekonomi nasional dan kesejahteraan," urainya.

Kedua, pengembangan industri halal inklusifitas dan optimasi potensi UMKM untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen produk dan jasa halal terbesar di dunia.  

Ketiga, kolaborasi antara pemerintah dan platform digital untuk mengakselerasi UMKM halal go-digital seperti yang sudah dilakukan di Sumatera Barat. 

"Keempat adalah strategi pengembangan meningkatkan sertifikasi halal, kualifikasi SDM, dan transformasi digital UMKM halal," ujarnya.

Iqbal sapaan akrabnya dalam penutup menyampaikan bahwa UMKM ini tidak akan bisa naik level jika masih memiliki mindset bahwa bisnis yang dibuat hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Maka mindset yang harus tertananm adalah keberlanjutan bisnis dan harus ada sebuah ukuran yng setia pebisnis pasti berbeda dalam ukurannya," tutup dosen Telkom University saat up scalling UMKM Kabupaten Bandung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES